Berita Terbaru

Muara Muntai Ilir Bentuk Kawasan Bebas Buta Huruf Hijaiyah Lewat GEMA Mengaji di Setiap RT Festival Batu Bumbun Jadi Panggung UMKM Muara Muntai Ilir Tumbuh dan Dikenal Luas Festival Batu Bumbun Dorong Ekonomi Warga dan Lestarikan Budaya Muara Muntai
Bupati Aulia dan Wabup Rendi menerima audiensi dari BEM Unikarta

TENGGARONG -Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin memastikan sisa pembayaran Beasiswa Kukar Idaman tahun 2025 akan terakomodasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).

Kepastian itu disampaikan langsung kepada perwakilan mahasiswa yang mengajukan audiensi di Kantor Bupati Kukar, Senin, 22 September 2025.

Sebelumnya, mahasiswa sempat menggelar aksi pada Agustus lalu untuk menuntut kejelasan pencairan. Kekecewaan muncul karena nominal beasiswa yang diterima terpangkas, hanya sekitar 30 persen dari total yang dijanjikan.

Pemerintah beralasan hal itu disebabkan tingginya antusiasme pendaftar, sementara ketersediaan anggaran terbatas.

Ketua BEM Universitas Kutai Kartanegara, Ibnu Ridho, menegaskan bahwa kebutuhan dana pendidikan ini sudah sangat mendesak.

Ia menyebut pemerintah sudah memberi informasi bahwa sisa anggaran sekitar Rp16 miliar telah dimasukkan ke dalam APBD-P 2025. Namun, proses pengesahan yang belum rampung menimbulkan kegelisahan.

“Kebutuhan beasiswa ini sudah mendesak bagi kami pak. Di satu sisi kami diberi tahu bahwa sudah anggarannya. Tapi di satu sisi APBD Perubahan belum disahkan, kami meminta kepastian,” ujar Ridho.

Mahasiswa memberi tenggat waktu hingga 30 September agar pemerintah dan DPRD Kukar segera mengesahkan APBD-P. Jika tidak ada kepastian, mereka mengancam akan kembali turun ke jalan.

Menanggapi itu, Bupati Aulia menegaskan pemerintah sudah mengalokasikan anggaran sisa beasiswa untuk 4.015 penerima mulai dari tingkat SMA sederajat, pondok pesantren, hingga mahasiswa S1/D4, S2, dan S3.

“Memang kemarin karena membludaknya antusiasme pendaftar kita harus melakukan penyesuaian, sehingga hanya 30 persen terbayar. Di APBD Perubahan ini kami alokasikan Rp16 miliar untuk sisanya,” kata Aulia.

Sementara itu, Wakil Bupati Rendi menambahkan bahwa pembahasan APBD-P sedang berlangsung di DPRD.

Ia memastikan bahwa pengesahan APBD-P harus dilakukan sebelum bulan September berakhir. “Kalau hari ini mereka mengesahkan, kami akan segera bukukan. Dan setelah itu akan kami salurkan langsung sesuai teman-teman penerima kemarin,” ujarnya.

Aulia menekankan bahwa perhatian terhadap dunia pendidikan menjadi prioritas. Ia mengaku secara pribadi pernah merasakan manfaat beasiswa ketika melanjutkan studi hingga S2.

Karena itu ia memahami kegelisahan mahasiswa. Ia juga menyarankan agar mahasiswa turut menyuarakan aspirasinya ke DPRD.

Selain memastikan pembayaran sisa beasiswa tahun ini, Pemkab Kukar juga berkomitmen tetap mengalokasikan program serupa pada 2026.

Meskipun menghadapi defisit anggaran, pemerintah menjanjikan tidak akan mengurangi porsi beasiswa sebagai bagian dari upaya mencetak sumber daya manusia unggul.

“Kita akan mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk beasiswa, dan kami sangat terbuka untuk diskusi bersama,” tutup Aulia. (adv)