
DEBAT publik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) nomor urut 1, dr. Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin, pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), menunjukkan strategi politik yang terukur dalam menghadapi Pemungutan Suara Ulang (PSU). Meskipun sebagian besar suara telah dikantongi sebelumnya, pidato mereka lebih difokuskan pada konsolidasi basis suara dan mengurangi potensi pergerakan pemilih ke kandidat lain.
Pernyataan dr. Aulia Rahman Basri yang menekankan “Bukan untuk mencari perselisihan, tetapi untuk beradu gagasan” merupakan strategi untuk menciptakan citra yang positif dan menghindari perdebatan yang potensial menimbulkan kontroversi. Ini sejalan dengan tagline kampanye mereka, “Kukar Idaman Terbaik,” yang mengarah pada citra yang menjanjikan dan menenangkan.
Seruan Rendi Solihin untuk “Memastikan bahwa 249 ribu suara yang telah memilih ‘Kukar Idaman Terbaik’ tetap solid” merupakan indikasi kuat dari upaya konsolidasi basis suara. Angka tersebut menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi, namun juga mengungkapkan kewaspadaan terhadap potensi pergerakan pemilih di PSU.
Program-program unggulan yang dipaparkan, khususnya fokus pada pembangunan infrastruktur jembatan, merupakan strategi untuk menarik simpati pemilih di wilayah-wilayah yang terisolir. Menjanjikan pembangunan jembatan baru di beberapa titik strategis di Kukar adalah upaya untuk menunjukkan keseriusan dan komitmen dalam memperbaiki konektivitas antarwilayah. Penambahan program fasilitas hiburan seperti bioskop juga merupakan upaya untuk menarik simpati pemilih dari berbagai kalangan.
Penegasan komitmen terhadap visi “Kukar Idaman Terbaik” dan keberlanjutan energi hijau menunjukkan upaya untuk memperkuat identitas dan citra positif pasangan Aulia-Rendi. Ini merupakan strategi untuk menciptakan kesan konsistensi dan kepercayaan di mata pemilih.
Secara keseluruhan, strategi politik Aulia-Rendi di debat publik PSU menunjukkan fokus pada konsolidasi basis suara yang telah ada dan upaya untuk menarik simpati pemilih dengan menawarkan program-program yang konkret dan berdampak. Keberhasilan strategi ini akan tergantung pada efektivitas sosialisasi program dan kemampuan mereka dalam meyakinkan pemilih untuk tetap memberikan suara pada pemilihan ulang. Persaingan di PSU diprediksi akan sangat ketat, dan kemampuan Aulia-Rendi dalam mempertahankan dan meningkatkan jumlah suara akan menjadi penentu kemenangan mereka. (kaz)