
TENGGARONG-Ruang wirausaha bukan lagi sekadar pilihan karier alternatif bagi generasi muda Kutai Kartanegara. Sejak awal 2025, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggencarkan upaya untuk menciptakan gelombang baru wirausaha muda yang tak hanya punya minat tinggi, tetapi juga daya tahan usaha dalam jangka panjang. Tak sekadar jargon pemberdayaan, Dispora Kukar melandasi langkahnya dengan strategi konkret dan bertahap.
Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni menyebut bahwa dukungan kepada pemuda tak berhenti pada pemberian pelatihan semata, melainkan mencakup seluruh rantai penguatan usaha.
“Kami fokus pada upaya menumbuhkan minat dan potensi kewirausahaan di kalangan pemuda dengan menyediakan sarana dan fasilitas yang mendukung,” kata Ali Husni kepada awak media, Kamis, 10 April 2025.
Langkah ini bukan baru, tetapi tahun ini Dispora memberikan perhatian lebih besar pada tahapan pascapelatihan. Selama ini, banyak program pelatihan kewirausahaan berhenti di ruang kelas.
Semangat peserta membara saat pelatihan, namun perlahan padam saat mereka menghadapi medan usaha yang riil, tanpa modal, tanpa alat, dan tanpa pasar. Dispora Kukar mencoba menjawab tantangan itu satu per satu. “Kami berkomitmen menumbuhkan minat kewirausahaan melalui pelatihan, kemudian melaksanakan ekspo, serta memfasilitasi penambahan alat penunjang usaha dan promosi,” jelasnya.
Dispora Kukar memetakan kebutuhan pemuda yang sudah memiliki usaha kecil namun belum mampu berkembang karena keterbatasan alat. Mereka difasilitasi untuk mendapatkan peralatan sesuai jenis usaha yang mereka tekuni, mulai dari alat produksi makanan, peralatan sablon, hingga peranti digital untuk pemasaran online.
Program ini tak berdiri sendiri. Dispora Kukar menyelaraskannya dengan agenda ekspo lokal, yang menjadi ajang promosi bagi para wirausahawan muda untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar lebih luas. Ekspo juga membuka ruang jejaring antar pelaku usaha serta pertemuan dengan mitra potensial.
Namun tak semua bisa difasilitasi secara fisik. Di tengah tuntutan zaman, Dispora juga mengarahkan fokus ke promosi digital. Ini menjadi cara untuk memperluas akses pasar sekaligus membangun daya saing di tengah kompetisi yang kian ketat.
Tak cukup sampai di situ. Untuk memastikan keberlanjutan usaha, Dispora menggandeng perangkat daerah lain dalam program sinergi. Salah satunya, dengan menghubungkan pemuda peserta program ke dalam skema Kukar Kredit Idaman (KKI), program pembiayaan dari Pemkab Kukar dengan bunga ringan, yang ditujukan khusus untuk pelaku usaha kecil.
“Kami juga menghubungkan pemuda dengan program Kukar Kredit Idaman agar mereka dapat melaksanakan dan mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik,” terang Ali Husni.
Langkah ini membuka ruang bagi pemuda untuk mendapatkan akses permodalan yang sebelumnya tertutup. Tidak sedikit wirausahawan pemula yang terhambat karena sulitnya syarat kredit perbankan atau tingginya bunga pinjaman komersial. Dengan KKI, mereka bisa menambah modal usaha, membeli bahan baku, atau memperbesar kapasitas produksi tanpa terbebani bunga yang mencekik.
“Dispora memperluas jangkauan program hingga ke tingkat kecamatan agar lebih banyak pemuda dapat menikmati fasilitas tersebut dan mengembangkan usaha mereka secara maksimal,” ujar Ali Husni. (adv/mti)