Berita Terbaru

Kukar Perangi Sampah Plastik: Tiga Tahun Komitmen Nyata DPU Kukar Akan Benahi Kawasan Pujasera Tenggarong DPMD Kukar Jamin Transparansi dan Profesionalisme Rekrutmen Perangkat Desa
Kepala Dinas PMD, Arianto (tengah), perwakilan Bappeda, serta Anggota DPRD Dapil 3

TENGGARONG-Suasana serius namun penuh harapan menyelimuti Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Handil Terusan, Kecamatan Anggana, pada Selasa (11/2/2025) lalu. Di tempat itu, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Anggana Tahun 2025 digelar, menjadi forum penting dalam proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kutai Kartanegara Tahun 2026. Fokus utama tertuju pada pembangunan infrastruktur jalan, peningkatan akses layanan dasar di desa pesisir, dan perbaikan fasilitas kesehatan serta pendidikan.

Usulan pembangunan jalan penghubung Anggana-Muara Badak menjadi sorotan utama. Jalan ini dianggap krusial untuk membuka akses transportasi antarwilayah dan mendukung geliat ekonomi masyarakat yang selama ini terhambat oleh keterbatasan infrastruktur. Selain itu, penyediaan air bersih, jaringan telekomunikasi, dan listrik untuk tiga desa pesisir juga menjadi usulan penting, mengingat keterbatasan akses layanan dasar yang masih dialami masyarakat di wilayah tersebut.

Musrenbang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, antara lain Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kutai Kartanegara, unsur Forkopimcam Anggana, perwakilan Bappeda, anggota DPRD Dapil 3, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala desa se-Kecamatan Anggana, perwakilan Puskesmas Sungai Meriam, UPT Layanan Kependidikan Kecamatan Anggana, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Arianto, dalam sambutannya menegaskan pentingnya Musrenbang sebagai wadah aspirasi pembangunan dari bawah ke atas. “Musrenbang adalah ruang demokrasi pembangunan. Di sini kita tidak hanya bicara soal anggaran, tetapi tentang keberpihakan terhadap masyarakat, terutama yang berada di wilayah pesisir yang selama ini kurang tersentuh,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan, dari tingkat desa hingga kabupaten, untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Arianto mengajak seluruh pihak untuk tidak hanya hadir, tetapi juga aktif menindaklanjuti usulan yang disampaikan. Ia berharap hasil Musrenbang benar-benar direalisasikan dalam program konkret yang bermanfaat bagi masyarakat. “Kami harap seluruh usulan yang lahir dari Musrenbang ini mendapat perhatian serius dalam RKPD 2026. Jangan sampai aspirasi masyarakat hanya berhenti di meja rapat,” tutup Arianto. Musrenbang Anggana 2025 menjadi bukti komitmen untuk membangun daerah yang lebih adil dan sejahtera. (adv)