Berita Terbaru

Dispora Kukar Perkuat Regenerasi Pramuka Lewat Seleksi Berprestasi Panen Jagung Serentak di Desa Makarti, Wujud Nyata Kolaborasi Dukung Ketahanan Pangan Desa Batuah Resmi Menyandang Predikat “Desa Cantik”, Edi Damansyah Dorong Tata Kelola Pembangunan Berbasis Data
Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Muara Muntai, Kuryadi

TENGGARONG-Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara, menyimpan pesona tersembunyi. Di Desa Jantur Selatan, tepatnya di Selimau, terdapat makam keramat Syekh Abdullah, seorang ulama besar sekaligus keturunan Rasulullah SAW. Makam ini bukan hanya situs bersejarah, tetapi juga menyimpan nilai spiritual yang mendalam bagi masyarakat setempat.

Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Muara Muntai, Kuryadi, mengungkapkan makam Syekh Abdullah kerap dikunjungi warga untuk berdoa dan bertawasul. “Ini juga perlu dikembangkan menjadi ikon wisata,” ujarnya saat ditemui di kantor Camat Muara Muntai, Senin, 28 April 2025.

Kuryadi melihat potensi besar untuk menjadikan makam ini sebagai destinasi wisata religius yang menarik, baik bagi warga lokal maupun wisatawan luar daerah.

Perjalanan menuju makam terbilang mudah, hanya sekitar 10-15 menit dari Desa Jantur. Akses yang mudah ini menjadi nilai tambah untuk menarik lebih banyak pengunjung. Makam Syekh Abdullah telah menjadi bagian penting kehidupan spiritual masyarakat sekitar, dianggap sebagai sumber berkah dan tempat memperdalam keimanan.

Syekh Abdullah, berdasarkan cerita turun-temurun, berperan penting dalam menyebarkan Islam di Desa Jantur dan sekitarnya. Beliau dikenal sebagai sosok bijaksana yang membawa perubahan positif dalam kehidupan sosial masyarakat. Setiap tahun, ratusan peziarah datang ke makam ini untuk memanjatkan doa, bertawasul, dan memohon kemudahan hidup.

Pemerintah Kecamatan Muara Muntai berharap potensi wisata religius ini dapat digarap secara serius, memberikan manfaat ekonomi dan budaya bagi masyarakat. “Ini bukan hanya sekedar tempat ziarah spiritual, tetapi juga sebagai daya tarik budaya dan keagamaan yang bernilai sejarah tinggi,” kata Kuryadi. Pengembangan wisata religius ini juga akan mendukung pelestarian budaya lokal dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga situs sejarah. Dengan pengelolaan yang baik, makam Syekh Abdullah berpotensi menjadi destinasi wisata religius yang menarik dan memperkenalkan kekayaan budaya serta tradisi Islam di Muara Muntai. “Ratusan orang datang ke tempat itu. Kita berharap ke depannya bisa menjadi tempat wisata yang dikelola dengan baik,” pungkas Kuryadi. (adv/mti)