Berita Terbaru

Dispora Kukar Perkuat Regenerasi Pramuka Lewat Seleksi Berprestasi Panen Jagung Serentak di Desa Makarti, Wujud Nyata Kolaborasi Dukung Ketahanan Pangan Desa Batuah Resmi Menyandang Predikat “Desa Cantik”, Edi Damansyah Dorong Tata Kelola Pembangunan Berbasis Data
Kepala Seksi Pelayanan Umum Kecamatan Kembang Janggut, Aslamiah

TENGGARONG –PERSPEKTIF.INFO- Menghadapi ancaman banjir yang terus berulang setiap musim hujan, Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, mengambil langkah serius dengan memperkuat strategi mitigasi secara menyeluruh. Melalui sistem pemantauan harian, pembentukan tim siaga, dan edukasi publik, pemerintah setempat berupaya membangun ketahanan masyarakat terhadap bencana.

Kecamatan Kembang Janggut merupakan wilayah dataran rendah yang dikelilingi sungai-sungai besar, menjadikannya salah satu kawasan paling rawan banjir di Kukar. Setiap tahun, curah hujan tinggi menyebabkan genangan yang berdampak pada permukiman, infrastruktur, hingga hasil pertanian warga.

“Dampak banjir tak hanya merusak fisik, tapi juga mengganggu aktivitas ekonomi dan keseharian masyarakat,” kata Kepala Seksi Pelayanan Umum Kecamatan Kembang Janggut, Aslamiah, Rabu (30/4/2025).

Menyadari tingginya potensi risiko, pemerintah kecamatan kini membangun sistem pemantauan harian terhadap titik-titik rawan banjir. Langkah ini berfungsi sebagai bagian dari sistem peringatan dini yang memungkinkan masyarakat bersiap lebih cepat menghadapi kemungkinan bencana.

“Kami terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan debit air, khususnya di wilayah yang selama ini menjadi langganan banjir, serta melakukan pendataan berkala,” jelas Aslamiah.

Tak hanya mengandalkan pemantauan, kecamatan juga membentuk tim siaga bencana yang terdiri dari perangkat desa, relawan, dan tenaga teknis. Tim ini telah dibekali pelatihan penanganan darurat dan bertugas melakukan evakuasi serta mendistribusikan logistik jika bencana terjadi.

Namun, pemerintah tak ingin hanya mengandalkan respons cepat. Edukasi kepada masyarakat menjadi pilar penting dalam upaya mitigasi. Pemerintah kecamatan aktif menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memahami prosedur tanggap darurat.

“Kami terus memberikan edukasi kepada warga, terutama soal pentingnya tidak membuang sampah sembarangan, menjaga saluran air, dan mengetahui jalur evakuasi. Semua ini bagian dari kesiapsiagaan kolektif yang harus dibangun bersama,” tambahnya.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari pendekatan holistik yang melibatkan kolaborasi lintas sektor serta partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut berharap strategi ini dapat menurunkan risiko bencana dan membangun sistem perlindungan jangka panjang bagi warganya.

“Harapan kami, ini menjadi fondasi kuat untuk melindungi masyarakat, menciptakan rasa aman, serta menjamin kelangsungan hidup yang lebih stabil di tengah dinamika iklim yang semakin tidak menentu,” tutup Aslamiah. Adv (RL)