Berita Terbaru

Perjuangan Haikal Pasca-Amputasi: Santri Ponpes Al Khoziny Itu Jalani Pemulihan Menunjang Kinerja Pemda, Satpol PP Kukar Dilatih Kombinasikan Ketegasan dan Negosiasi Massa “Dari Tenggarong ke Nusantara: Kukar Siapkan Arah Baru Pembangunan Berkelanjutan”
Bupati Edi saat memimpin rapat dengan Brigade Pangan serta pimpinan OPD terkait

TENGGARONG-Di tengah hamparan sawah yang menghijau di Kutai Kartanegara (Kukar), sebuah harapan baru tengah berkecambah. Bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dari Kementerian Pertanian (Kementan) telah tiba, menandai babak baru dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di daerah ini. Bantuan yang datang pada Maret 2025 ini, Brigade Pangan ini program dari Kementan RI agar swasembada pangan arahan Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai. Alsintan telah didistribusikan kepada empat Brigade Pangan (BP) dari Kecamatan Samboja, Marangkayu, Tenggarong, dan Loa Kulu.

Di ruang pertemuan yang sederhana namun penuh semangat, Bupati Kukar Edi Damansyah, menyerahkan bantuan Alsintan yang terdiri dari 39 unit pompa air, 17 unit tranplanter, 5 unit rotavator, dan 24 unit hand traktor. Suasana penuh harap terpancar dari wajah para petani yang hadir. Bupati, dalam sambutannya, menekankan pentingnya pengelolaan Alsintan yang bertanggung jawab. “Jangan disewakan, karena pengelolaan sawah secara teknis memiliki banyak kendala,” pesannya. Ia menyadari bahwa mesin-mesin canggih ini hanyalah alat bantu, kunci keberhasilan tetap terletak pada keahlian dan dedikasi para petani yang sudah puluhan tahun terjun ke sawah.

Namun, lebih dari sekadar mesin, bantuan ini juga membawa pesan tentang pentingnya regenerasi petani. Bupati menyoroti banyaknya generasi milenial yang lebih memilih bekerja di sektor pertambangan ketimbang bertani. “Saat ini generasi milenial kita banyak terjuan ke perusahaan batu bara, migas. Padahal pendapatan sektor pangan saat ini pendapatan melebihi sektor di perusahaan per bulannya,” ujarnya. Ia berharap bantuan Alsintan ini dapat menarik minat generasi muda untuk kembali ke sektor pertanian, memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Kukar, Muhammad Taufik, menambahkan penjelasan teknis terkait penggunaan Alsintan. Ia menjelaskan bahwa hand traktor cocok untuk lahan kering dan lahan sawah dengan lumpur yang tidak terlalu dalam. “Untuk sawah dengan lumpur dalam, apalagi gambut seperti di Kutai Tengah, hand traktor roda tiga pun bisa tenggelam,” katanya.

Para petani di Desa Sidomulyo Kecamatan Anggana melakukan modifikasi hand traktor dengan membawa ke tukang las. “Petani di Anggana mengeluarkan Rp 2 juta per untuk memodifikasi hand traktor, agar seperti tetap mengapung tidak tenggelam rodanya,” ujarnya.

Bantuan Alsintan ini merupakan langkah nyata dalam mendukung 12 Brigade Pangan yang telah dibentuk di Kukar. Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada tersedianya Alsintan, tetapi juga pada pengelolaan yang tepat dan peningkatan kapasitas SDM petani. Harapannya, Alsintan ini akan menjadi katalis perubahan, menggerakkan roda perekonomian pedesaan dan membawa Kukar semakin dekat menuju swasembada pangan yang berkelanjutan. Di balik setiap mesin yang menderu, tersimpan harapan akan masa depan pertanian Kukar yang lebih gemilang. (adv/kaz)