
TENGGARONG -PERSPEKTIF.INFO- Setelah melewati proses panjang dan penuh tantangan, Desa Muara Leka akhirnya memiliki gedung kantor desa yang representatif. Gedung baru ini menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas pelayanan publik dan penguatan tata kelola pemerintahan di tingkat desa.
Gedung yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp1,2 miliar dari APBD Kabupaten Kutai Kartanegara itu, kini mulai difungsikan secara penuh. Gedung ini diharapkan dapat menjadi pusat pelayanan dan aspirasi masyarakat yang lebih efektif dan manusiawi.
Mewakili Kepala Desa Hardi B, Sekretaris Desa Muara Leka, Yusuf, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya kepada Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin, yang telah memberi perhatian nyata terhadap kebutuhan infrastruktur desa.
“Atas nama seluruh masyarakat dan Pemerintah Desa Muara Leka, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Edi Damansyah. Pembangunan gedung kantor ini menjadi motivasi baru bagi kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga,” ujarnya
Lebih lanjut, Yusuf mengungkapkan bahwa kondisi kantor desa sebelumnya sudah tidak layak digunakan. Dengan ruangan yang sempit dan fasilitas terbatas, pelayanan publik selama ini terhambat.
Hal tersebut tidak hanya berdampak pada kenyamanan kerja aparatur desa, tetapi juga terhadap kualitas layanan kepada masyarakat.
Dengan fasilitas baru yang lebih lengkap dan memadai, pemerintah desa optimistis bisa memberikan layanan yang lebih baik, cepat, dan responsif.
Yusuf menegaskan bahwa kantor desa tidak sekadar tempat administrasi, melainkan pusat kolaborasi antara pemerintah dan warga.
“Kantor ini bukan hanya tempat bekerja, tetapi menjadi rumah bersama, tempat semua aspirasi warga Muara Leka ditampung dan diwujudkan,” tambahnya.
Desa Muara Leka sendiri merupakan satu dari 13 desa yang berada di bawah wilayah administrasi Kecamatan Muara Muntai. Secara geografis, desa ini berada di jalur strategis yang menghubungkan Kota Samarinda dengan wilayah Kutai Barat, menjadikannya titik penting dalam jaringan konektivitas antarwilayah.
Selain memiliki posisi strategis, Muara Leka juga dikenal sebagai desa yang kaya akan keragaman budaya. Warganya berasal dari berbagai latar belakang etnis seperti Banjar, Dayak, Kutai, Jawa, Bugis, hingga Lombok. Keberagaman ini menjadi fondasi sosial yang memperkuat kohesi masyarakat.
Dari sisi ekonomi, mayoritas penduduk menggantungkan hidup sebagai petani. Sebagian lainnya berprofesi sebagai nelayan dan pedagang kecil. Aktivitas ekonomi berbasis sumber daya lokal ini menjadi tumpuan utama keberlangsungan hidup masyarakat desa. Adv (RL)