Berita Terbaru

Kukar Kibarkan Semangat Pahlawan di HUT ke-80 RI, Meski Gerimis Sempat Menyapa Pulau Kumala Bersolek: Waterboom Megah Siap Manjakan Wisatawan di 2026 Kukar Siaga Karhutla: Apel Gabungan TNI, Pemerintah, dan Masyarakat di Muara Kaman

TENGGARONG: Peringatan Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah di Desa Prangat Selatan, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, berlangsung dengan penuh kekhusyukan dan lancar.

Warga dari berbagai lingkungan RT menunjukkan partisipasi aktif dalam melaksanakan ibadah serta penyembelihan hewan kurban, mencerminkan kuatnya nilai keagamaan dan solidaritas sosial di tengah masyarakat.

Pelaksanaan salat Iduladha di desa ini dipusatkan di tiga lokasi strategis yang tersebar sesuai dengan kepadatan penduduk. Tiga masjid utama, yakni Masjid Nurul Huda di RT 13, Masjid Al Mukminin di RT 04, dan Masjid Riyadu Sholikhin di RT 09, menjadi titik berkumpulnya umat Muslim untuk melaksanakan salat Id secara berjamaah.

“Alhamdulillah, rangkaian Hari Raya Iduladha di desa Prangat Selatan berjalan lancar. Antusias warga sangat tinggi, baik dalam beribadah maupun dalam melaksanakan kurban,” ujar Kepala Desa Prangat Selatan, Sarkono, saat dihubungi media ini melalui sambungan telepon pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Tahun ini, total 22 ekor hewan kurban yang terdiri dari 19 sapi dan 3 kambing disembelih oleh warga. Proses penyembelihan dilakukan secara bergotong-royong di masing-masing RT, sesuai prinsip desentralisasi agar pendistribusian daging kurban merata dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Berikut rincian penyembelihan hewan kurban di tiap RT: RT 01: 1 sapi, RT 02: 3 sapi, RT 03: 1 sapi, RT 06: 1 sapi, RT 07: 2 sapi dan 1 kambing, RT 12: 3 sapi, RT 13: 2 sapi dan 1 kambing, RT 14: 3 sapi, RT 15: 2 sapi
RT 16: 1 sapi.

Sarkono menilai bahwa tren peningkatan jumlah hewan kurban dari tahun ke tahun mencerminkan kesadaran spiritual yang semakin tinggi di kalangan masyarakat. Menurutnya, ibadah kurban tidak sekadar menjadi simbol ketakwaan, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari nilai berbagi yang memperkuat rasa kebersamaan.

“Kesadaran umat Muslim di desa kami makin memahami hakikat berkurban sebagai bagian dari ibadah. Ini adalah upaya berbagi dan juga sekaligus mendukung peningkatan gizi masyarakat, terutama bagi keluarga-keluarga yang kurang mampu,” jelas Sarkono.

Selain kegiatan kurban, tahun ini Desa Prangat Selatan juga memberangkatkan enam orang warganya untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Keberangkatan ini disebut Sarkono sebagai wujud nyata keberkahan serta komitmen warga dalam melaksanakan rukun Islam secara menyeluruh.

Lebih jauh, ia mengajak masyarakat agar tidak memandang Iduladha semata sebagai seremonial keagamaan tahunan. Menurutnya, momentum ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendorong sektor ekonomi, terutama dalam bidang peternakan.

“Iduladha jangan hanya dijadikan seremoni tahunan. Masyarakat perlu menangkap momentum ini sebagai peluang usaha, misalnya beternak sapi jantan khusus untuk kebutuhan kurban. Ini sangat potensial karena ketersediaan rumput sebagai pakan ternak cukup melimpah di alam kita,” terangnya.

Sarkono menegaskan pentingnya menanamkan semangat berbagi dan gotong-royong tidak hanya saat hari raya, melainkan sebagai bagian dari gaya hidup warga. Ia percaya bahwa nilai-nilai sosial inilah yang menjadi pondasi utama dalam membangun desa yang berkeadilan dan sejahtera.

“Semoga Allah SWT mempertemukan kita kembali pada Idul Adha tahun depan, dan semoga makin banyak warga yang terpanggil menjadi tamu Allah untuk menunaikan ibadah haji,” tutupnya. (adv/mat)