Berita Terbaru

Desa Lebaho Ulaq Kukar: Menuju Tata Ruang Digital yang Transparan Kukar Tingkatkan Pengelolaan Aset Desa Lewat Bimtek Digital Dinkes Kukar Dorong Pemeriksaan Kehamilan Rutin Lewat Gerakan Serentak

TENGGARONG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak melalui pelaksanaan Gerakan Sehat Ibu Hamil yang digelar serentak di seluruh wilayahnya.

Salah satu rangkaian kegiatan dari gerakan tersebut adalah edukasi kelas ibu hamil yang dilaksanakan di Aula Pertemuan Kelurahan Loa Tebu, Rabu, 25 Juni 2025.

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Dinas Kesehatan Kukar dengan Puskesmas Mangkurawang dan diikuti oleh 26 ibu hamil dari wilayah sekitar.

Pelaksana tugas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kukar, dr. Waode Nuraida, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme peserta.

Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa edukasi yang diberikan mencakup dua materi penting, yaitu tentang suplemen gizi multivitamin bagi ibu hamil atau Multiple Micronutrient Supplement (MMS), serta kampanye berhenti buang air besar sembarangan yang masih menjadi tantangan kesehatan lingkungan di beberapa wilayah.

Menurut dr. Waode, MMS merupakan suplemen yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan janinnya. Pemberian MMS, kata dia, menjadi bagian dari upaya strategis untuk menurunkan angka stunting sejak masa kehamilan.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kegiatan edukasi semacam ini tidak hanya berlangsung di satu titik, melainkan serentak dilaksanakan di 32 puskesmas yang tersebar di 20 kecamatan, dengan 13 wilayah di antaranya menjadi lokus prioritas.

“Kepedulian pada satu kehamilan berarti menyelamatkan lebih dari satu nyawa. Karena itu, pemeriksaan kehamilan kini direkomendasikan minimal enam kali selama masa kehamilan. Perlu kami informasikan bahwa semua layanan tersebut termasuk USG dan laboratorium telah tersedia secara gratis di puskesmas,” jelasnya.

Sebagai bagian dari penguatan akses layanan kesehatan, dr. Waode juga menyampaikan bahwa mulai tahun 2025, ibu hamil hanya perlu menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga untuk mendapatkan layanan kesehatan secara gratis, asalkan telah berdomisili di Kukar minimal enam bulan.

Program ini juga disertai dengan dukungan aktivasi BPJS bagi ibu hamil yang mengalami tunggakan, meskipun kewajiban pelunasan tetap menjadi tanggung jawab pribadi.

Ia menekankan bahwa kesehatan ibu selama kehamilan adalah fondasi utama dalam membangun generasi yang kuat dan berkualitas. Oleh sebab itu, peran aktif dari berbagai elemen masyarakat seperti RT, lurah, kader PKK, hingga tokoh adat dan tokoh agama menjadi sangat penting untuk memastikan ibu hamil mendapatkan pendampingan yang memadai.

“Kehamilan bukan sesuatu yang perlu disembunyikan, justru perlu dipantau secara rutin demi keselamatan ibu dan bayi,” tegasnya sembari mengimbau agar stigma terhadap ibu hamil, terutama yang memiliki anak lebih dari satu, tidak lagi menjadi penghalang untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Dalam kesempatan itu, dr. Waode juga menyoroti pentingnya imunisasi TT bagi ibu hamil guna mencegah tetanus neonatal. Ia berharap, Gerakan Sehat Ibu Hamil dapat menjadi titik tolak dalam memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kutai Kartanegara secara menyeluruh.

“Diharapkan gerakan ini dapat memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kukar serta menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan tangguh,” pungkasnya. (adv/mti)