
SAMARINDA-Kesejahteraan guru, marbot, dan penjaga rumah ibadah di Kalimantan Timur mendapat suntikan semangat berkat program “Gratispoll dan Jospoll” dari Pemprov Kaltim. Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono, menyatakan apresiasi yang tinggi atas program tersebut, yang penyerahan penghargaan nya berlangsung di Plenary Hall Gelora Kadrie Oening, Samarinda. pada Rabu (25/6/2025).
Program Gratispol menjangkau 3.187 marbot dan penjaga rumah ibadah di Kaltim, meliputi berbagai agama. Sementara itu, program Jospoll memberikan insentif kepada sekitar 31.545 guru di Kaltim, mulai dari jenjang PAUD hingga pondok pesantren.
Sunggono menekankan keselarasan program Pemprov Kaltim ini dengan kebijakan Pemkab Kukar. “Banyak kesamaan dan korelasi dengan program yang dicanangkan oleh Pemkab Kutai Kartanegara, seperti beasiswa sekolah, bantuan bagi marbot, dan penjaga rumah ibadah,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Sunggono juga menyinggung tentang praktik pungutan liar (pungli) di sekolah. Ia menegaskan penolakan keras terhadap pungli yang membebani siswa dan orang tua. “Jika ada sekolah yang melakukan pungutan liar atau memungut biaya terkait perlengkapan siswa di luar aturan, maka itu tidak benar dan akan kami tindak tegas,” tegasnya.
Pemkab Kukar, bersama Dinas Pendidikan, akan terus memantau dan mengawasi agar praktik pungli tidak terjadi. Sunggono menekankan pentingnya kesejahteraan guru dan siswa, serta pentingnya mematuhi aturan yang berlaku agar proses pendidikan berjalan dengan adil dan tanpa hambatan. Penghargaan dari Pemprov Kaltim ini menjadi motivasi bagi Pemkab Kukar untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. (adv)
