
Sudut pandang berita: “Desa Lebaho Ulaq diharapkan menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Kukar dalam mengadopsi sistem tata ruang yang terintegrasi secara digital… demi tercapainya pembangunan desa yang lebih terencana, transparan, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.”
TENGGARONG-Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berpacu memajukan desanya. Kali ini, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar berinovasi dengan memfasilitasi tata wilayah desa berbasis digital. Desa Lebaho Ulaq, Kecamatan Muara Kaman, menjadi desa pertama yang merasakan manfaatnya.
Bayangkan, pada Selasa (24/6/2025), sosialisasi penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) Desa Lebaho Ulaq resmi dimulai. Bukan sekadar rapat biasa, ini adalah langkah awal menuju penataan ruang desa yang transparan dan mudah diakses lewat internet.
“Penyusunan RTR ini seperti fondasi bagi pembangunan desa. Ibaratnya, desa kita ini akan membangun berdasarkan RKPDES (Rencana Kerja Pemerintah Desa),” jelas Imansyah, Kepala Desa Lebaho Ulaq, ujarnya (27/6/2025). Ia menekankan betapa pentingnya RTR sebagai pedoman pembangunan desa di masa depan.
Semua rencana pembangunan, dari lokasi perkantoran hingga fasilitas umum, akan tergambar jelas sejak dini. “Cukup dengan mengakses media sosial atau platform digital lainnya, masyarakat bisa melihat penataan ruang desa, profil desa, dan berbagai informasi penting lain,” tambahnya.
Harapan besar tentu saja tertuju pada implementasi RTR ini. “Cukup dengan mengakses media sosial atau platform digital lainnya, masyarakat bisa melihat penataan ruang desa, profil desa, dan berbagai informasi penting lain,” jelas Imansyah, membayangkan Desa Lebaho Ulaq yang lebih dikenal luas. Pembaruan informasi pun akan lebih mudah seiring perkembangan desa.
Arianto, Kepala DPMD Kukar, menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi desa-desa dalam penyusunan rencana tata ruang. ““Pendampingan ini menjadi bukti komitmen DPMD dalam mendukung kemajuan dan penataan desa secara berkelanjutan,” ujarnya.
Desa Lebaho Ulaq diharapkan menjadi contoh bagi desa lain di Kukar dalam mengadopsi sistem tata ruang digital. Tujuannya? Pembangunan desa yang lebih terencana, transparan, dan mudah diakses oleh semua orang. (adv/kaz)