
PERSPEKTIF.INFO- (Kutai Kartanegara), 8 Juli 2025 — Insiden tragis menimpa seorang remaja bernama Akbar (15), siswa SMP asal RT 15 Dusun Damai, Desa Santan Ulu, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Korban dilaporkan diterkam buaya saat memancing di Sungai Santan Ulu yang berlokasi si RT 9, Selasa (8/7) sekitar pukul 13.00 WITA.
Menurut keterangan warga, saat kejadian Akbar tengah memancing bersama tiga rekannya di pinggir sungai. Saat menurunkan kaki ke air, seekor buaya tiba-tiba muncul dan menerkam tubuhnya.
“Kami sempat melihat tubuhnya naik-turun di permukaan air, lalu hilang. Tadi sempat terlihat lagi buaya muncul dan di mulutnya tampak bagian tubuh korban,” ujar seorang saksi mata.
Warga yang panik segera melakukan pencarian manual. Hingga pukul 17.39 WITA, jasad korban belum berhasil ditemukan. Berbagai cara tradisional telah dicoba oleh warga, mulai dari mengusir buaya hingga penjagaan ketat di lokasi kejadian.
Kemunculan buaya kembali sempat terjadi sore tadi, dan warga menyaksikan tubuh korban masih berada dalam mulut predator tersebut. Hal ini memperkuat dugaan bahwa korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Merespons cepat kejadian tersebut, Kepala Desa Santan Ulu, Heri Budianto, langsung turun ke lokasi dan memberikan dukungan moril kepada keluarga korban.
“Kami sudah menghubungi pihak Basarnas, dan informasi terakhir tim sedang dalam perjalanan ke lokasi,” ujar Heri.
Selain itu, Pemdes telah menyiagakan ambulans desa untuk proses evakuasi, serta menggerakkan unsur Linmas (Perlindungan Masyarakat) untuk bersiap membantu operasi pencarian, khususnya jika proses pencarian berlanjut hingga malam hari. Peralatan seperti senter dan lampu penerangan pun telah disiapkan.
Kepala Desa juga mengimbau seluruh warga agar menghindari aktivitas di sepanjang bantaran sungai, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi serangan buaya muara yang dikenal ganas dan agresif.
Sungai Santan Ulu diketahui merupakan salah satu habitat alami buaya muara di kawasan pesisir Kukar. Peristiwa seperti ini bukan kali pertama terjadi, sehingga penting bagi masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat beraktivitas di area perairan.
Hingga berita ini diterbitkan, tim Basarnas masih dalam perjalanan menuju lokasi, sementara pencarian oleh warga terus dilanjutkan secara swadaya. (RL)