Berita Terbaru

Transformasi Layanan Desa! DPMD Kukar Pastikan Posyandu All-in-One Terdaftar Resmi di Kemendagri Anggaran Kembali “Normalalisasi” DPMD Kukar Gelar Lomba TTG 2025: Siap Cetak Inovator Desa Lewat Penilaian Terbuka PT Kutai Agro Jaya Sebut Lahan 305 Hektare Lahan di Kutai Kartanegara Dibeli Secara Sah
Cagar Alam (ekosistem asli) Tumbuhan Anggrek di Desa Kahala sudah sampai tahap pengelolaan kemitraan, stakeholder terkait serta NGO sudah melakukan pendampingan

TENGGARONG – Di balik hijaunya Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tersimpan sebuah desa dengan potensi wisata yang belum banyak dikenal: Kahala Ilir. Desa ini sebenarnya memiliki keindahan dan peluang usaha yang menjanjikan, namun hingga kini belum sepenuhnya bisa dinikmati lantaran terhambat keterbatasan infrastruktur.

Kepala Desa Kahala Ilir, Mahlan, menuturkan bahwa warganya menyimpan banyak ide kreatif untuk menjadikan desanya sebagai destinasi wisata baru. Sayangnya, keterbatasan anggaran dan minimnya dukungan program dari pemerintah daerah membuat gagasan tersebut masih sebatas rencana.

“Potensi kami ada, bahkan sudah jelas bentuknya. Misalnya taman anggrek atau taman bunga. Lahannya siap, tinggal akses dan fasilitasnya saja yang perlu dibangun,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).

Saat ini, jalan menuju lokasi wisata masih menjadi hambatan terbesar. Akses darat sepanjang 2,5 kilometer belum memadai, sehingga pengunjung lebih banyak mengandalkan jalur sungai menggunakan perahu ces atau peri (perahu bermesin kecil). “Jalannya itu yang jadi soal. Tempatnya ada, tapi kalau akses sulit, tentu wisatawan enggan datang,” lanjut Mahlan.

Meski belum diberi nama resmi, kawasan tersebut memiliki tujuh titik potensial usaha yang bisa dikembangkan masyarakat setempat, mulai dari kuliner, taman tematik, hingga konsep wisata petualangan. Salah satunya adalah ide wisata berbasis alam dengan memanfaatkan jalur sungai dan suasana pedesaan yang masih asri.

“Rencananya ada wisata petualangan. Jadi pengunjung bisa merasakan langsung pengalaman menyusuri sungai dengan perahu ces atau peri. Bukan hanya wisata, tapi juga pengalaman unik,” tambahnya.

Harapan warga Kahala Ilir sederhana: agar desa mereka dapat terkoneksi dengan program pembangunan daerah sehingga potensi wisata yang ada tidak hanya menjadi wacana. Dengan infrastruktur yang memadai, desa kecil di tepian sungai Mahakam ini berpeluang menjadi salah satu destinasi unggulan Kukar di masa depan. (adv)