Berita Terbaru

Transformasi Layanan Desa! DPMD Kukar Pastikan Posyandu All-in-One Terdaftar Resmi di Kemendagri Anggaran Kembali “Normalalisasi” DPMD Kukar Gelar Lomba TTG 2025: Siap Cetak Inovator Desa Lewat Penilaian Terbuka PT Kutai Agro Jaya Sebut Lahan 305 Hektare Lahan di Kutai Kartanegara Dibeli Secara Sah

TENGGARONG – Program Beasiswa 1.000 Sarjana untuk Guru Kukar Diminati, 73 Pendaftar di Tahap Awal. Pendaftaran program beasiswa 1.000 sarjana yang digagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) resmi dibuka sejak 21 Juli 2025 lalu.

Hingga pertengahan Agustus, tercatat sudah ada 73 guru yang mengajukan diri sebagai penerima manfaat. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah mengingat pendaftaran masih dibuka hingga 31 Agustus 2025 mendatang.

“Pendaftaran masih berjalan sampai akhir Agustus. Setelah penutupan, tahap selanjutnya adalah sosialisasi terkait mekanisme dan proses penyaluran beasiswa,” jelas Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Disdikbud Kukar, Nuraini.

Dari 73 guru yang telah mendaftar, terdiri atas 31 guru SD, 15 guru SMP, dan 27 guru PAUD. Menurut Nuraini, program ini dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, khususnya mereka yang belum menyelesaikan studi sarjana.

“Beasiswa ini ditujukan bagi guru aktif yang belum bergelar sarjana dan sudah terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Persyaratan utamanya adalah surat keterangan dari kepala sekolah yang menyatakan guru tersebut benar-benar aktif mengajar, dilengkapi dengan SK, serta bukti sudah terdaftar di perguruan tinggi,” terangnya.

Tahun ini, Pemkab Kukar mengalokasikan dana sebesar Rp3,6 miliar untuk program beasiswa tersebut. Rinciannya, Rp2 miliar bagi guru PAUD, Rp800 juta untuk guru SD, dan Rp800 juta untuk guru SMP. Masing-masing penerima beasiswa akan mendapatkan bantuan sebesar Rp20 juta.

Nuraini menegaskan, program ini menjadi langkah strategis Disdikbud Kukar dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah.

“Kami berharap ke depan tidak ada lagi guru di Kukar yang belum bergelar sarjana. Ini juga merupakan amanah undang-undang yang harus kita wujudkan,” ujarnya.

Program beasiswa ini pun mendapat apresiasi dari para kepala sekolah. Kepala SMP Negeri 3 Tenggarong, Sariyani, menilai kebijakan tersebut mampu mendorong guru agar lebih bersemangat menyelesaikan studi sarjana.

“Di sekolah kami ada dua guru yang belum sarjana, dan satu di antaranya sudah ikut mendaftar. Program ini sangat membantu sekaligus memotivasi mereka. Tanpa dukungan seperti ini, sering kali guru merasa enggan untuk melanjutkan pendidikannya,” ungkapnya.

Ia berharap program beasiswa ini terus berlanjut hingga semua guru di Kukar berkesempatan meraih gelar sarjana.

“Dengan demikian, kualitas pendidikan di Kukar juga akan semakin meningkat,” pungkasnya. (adv)