
TENGGARONG – Program bantuan seragam sekolah gratis bagi siswa di Kutai Kartanegara (Kukar) dipastikan akan terealisasi tahun ini. Plt Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Pujianto, mengatakan pihaknya masih menunggu regulasi berupa Peraturan Bupati (Perbub) sebelum proses distribusi dapat dilakukan.
“Saat ini Peraturan Bupati masih menunggu ditandatangani. Setelah itu, Surat Keputusan (SK) penerima bantuan akan ditetapkan, dan bantuan bisa segera disalurkan ke sekolah-sekolah,” jelasnya.
Ia memaparkan, nilai bantuan seragam gratis tersebut bervariasi. Untuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dialokasikan sebesar Rp1,2 juta per anak, tingkat Sekolah Dasar (SD) Rp1,5 juta, dan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) senilai Rp1,8 juta per siswa.
Meski terjadi efisiensi anggaran di lingkungan Disdikbud Kukar hingga empat kali, Pujianto menegaskan program ini tetap menjadi prioritas.
“Kalau untuk seragam gratis, Insya Allah tidak terdampak. Program ini memang sudah masuk dalam visi Bupati Kukar untuk meringankan beban masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SDN 018 Tenggarong, Saida Hafina, menyambut positif program bantuan seragam gratis tersebut. Ia menilai program ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan dasar siswa.
“Kami dari pihak sekolah tentu sangat senang dan mendukung adanya bantuan seragam gratis ini. Hanya saja sampai sekarang belum terealisasi, sehingga banyak orang tua yang menanyakan kapan bantuan ini bisa diterima,” ungkapnya.
Saida menambahkan, SDN 018 saat ini memiliki 84 siswa baru dari total 541 siswa. Menurutnya, program ini akan sangat membantu, khususnya bagi keluarga yang terkendala biaya pendidikan.
“Ada orang tua yang sampai kesulitan menyekolahkan anaknya karena biaya. Dengan bantuan ini, tentu akan meringankan beban mereka,” ujarnya.
Ia berharap program ini tidak hanya dilaksanakan sekali, melainkan bisa berlanjut setiap tahun.
“Harapan kami program ini berkesinambungan agar benar-benar bisa mengurangi angka putus sekolah sekaligus meringankan beban orang tua,” tutupnya. (adv)