Berita Terbaru

Transformasi Layanan Desa! DPMD Kukar Pastikan Posyandu All-in-One Terdaftar Resmi di Kemendagri Anggaran Kembali “Normalalisasi” DPMD Kukar Gelar Lomba TTG 2025: Siap Cetak Inovator Desa Lewat Penilaian Terbuka PT Kutai Agro Jaya Sebut Lahan 305 Hektare Lahan di Kutai Kartanegara Dibeli Secara Sah
Kadisdikbud Thauhid Afrilian Noor

TENGGARONG – Keterbatasan anggaran tak menghalangi semangat Kutai Kartanegara (Kukar) untuk memajukan pendidikan. Disdikbud Kukar menerapkan strategi efisiensi cerdas agar fasilitas sekolah tetap prima. Prioritas utama adalah perbaikan ringan yang berdampak besar, seperti diungkapkan Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor. Dengan alokasi anggaran yang cermat, Disdikbud Kukar memastikan setiap sekolah mendapat perhatian, sembari memaksimalkan bantuan dari pemerintah pusat dan memanfaatkan kembali mebel yang masih layak. Langkah ini membuktikan komitmen Kukar dalam memberikan layanan pendidikan terbaik, selangkah demi selangkah.

Menurut Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, perbaikan ringan menjadi prioritas utama karena lebih cepat terealisasi dan bisa menjangkau lebih banyak sekolah. Strategi ini dianggap paling efektif untuk meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan secara merata.

“Anggaran untuk belanja pegawai mencapai 56 persen, yang secara signifikan membatasi ruang untuk pembangunan. Sebagai respons, Disdikbud Kukar mengambil keputusan untuk memprioritaskan rehabilitasi ringan agar tetap dapat melakukan perbaikan fasilitas pendidikan dengan anggaran yang terbatas.” ujarnya Thauhid pada (13/8/2025).

Thauhid menjelaskan bahwa dengan sumber daya yang terbatas, tidak semua sekolah dapat diperbaiki sekaligus. Ia meminta pengertian dari sekolah-sekolah yang belum mendapat giliran dan menjamin bahwa semua akan diperhatikan secara bertahap.”

Kabar baiknya, pemerintah pusat turut mendukung upaya perbaikan sekolah di Kukar. Tahun ini, setidaknya 30 sekolah mendapatkan program revitalisasi yang dikelola secara mandiri, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

“Penghematan anggaran juga dilakukan melalui pemanfaatan kembali mebel. Kursi dan meja yang masih layak pakai dikumpulkan untuk menutupi kekurangan di sekolah lain, sehingga anggaran yang ada dapat dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak.”

Thauhid menegaskan bahwa Disdikbud Kukar akan menyediakan mebel baru untuk ruang kelas yang baru dibangun. Namun, sebagai langkah efisiensi, kursi dan meja lama yang masih layak pakai akan dimanfaatkan terlebih dahulu. Melalui berbagai upaya efisiensi, Pemkab Kukar berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan pendidikan di tengah keterbatasan anggaran, serta memastikan program perbaikan sekolah dapat terus berlanjut secara berkelanjutan dan bertahap . (adv)