Berita Terbaru

“Saat Guru Menjadi Murid: Kukar Siapkan Transformasi Pembelajaran Dasar yang Lebih Bermakna” Transformasi Layanan Desa! DPMD Kukar Pastikan Posyandu All-in-One Terdaftar Resmi di Kemendagri Anggaran Kembali “Normalalisasi” DPMD Kukar Gelar Lomba TTG 2025: Siap Cetak Inovator Desa Lewat Penilaian Terbuka
Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin bersama, Kadisdikbud Kukar, Sadi Sengkaka dan para pemusik dalam pembuatan video klip

TENGGARONG – Menjelang pelaksanaan Erau 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan bahwa prosesi adat merupakan inti utama “jantung” dari pesta budaya tahunan tersebut. Karena itu, peran media dianggap penting untuk memberikan sorotan lebih pada rangkaian ritual sakral, bukan hanya acara seremonial pendukung.

Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menyampaikan bahwa liputan media sangat diharapkan untuk mengangkat prosesi adat yang menjadi “ruh” Erau.

“Media diharapkan meliput secara penuh, terutama tentang prosesi adat yang menjadi ruh dari Erau,” ujarnya pada (23/8/2025).

Thauhid mencontohkan beberapa tahapan penting yang sarat makna, mulai dari Jamu Benua hingga mendirikan Tiang Ayu. Menurutnya, prosesi tersebut bukan hanya tradisi turun-temurun, tetapi juga memiliki nilai historis dan spiritual bagi masyarakat Kukar.

“Pesan dari ayahanda Sultan, prosesi dimulai dengan Jamu Benua lalu dilanjutkan dengan mendirikan Tiang Ayu,” terangnya.

Ia menambahkan, berbagai atraksi seperti tarian massal maupun pertunjukan seni hanyalah bagian seremonial yang bertujuan memeriahkan suasana. Namun, esensi Erau tetap berada pada ritual adat yang diselenggarakan oleh Kesultanan.

Selain itu, ada kemungkinan perwakilan dari kementerian turut hadir pada perayaan Erau tahun ini, meski kepastiannya masih menunggu konfirmasi.

Dengan penekanan ini, Disdikbud Kukar berharap media dapat membantu menjaga makna asli Erau sekaligus memperluas gaung budaya Kutai Kartanegara ke khalayak yang lebih luas. (adv)