Berita Terbaru

“Saat Guru Menjadi Murid: Kukar Siapkan Transformasi Pembelajaran Dasar yang Lebih Bermakna” Transformasi Layanan Desa! DPMD Kukar Pastikan Posyandu All-in-One Terdaftar Resmi di Kemendagri Anggaran Kembali “Normalalisasi” DPMD Kukar Gelar Lomba TTG 2025: Siap Cetak Inovator Desa Lewat Penilaian Terbuka
Pujianto

TENGGARONG – “Harapan kita dengan adanya SKB dan PKBM ini, semakin banyak warga yang bisa melanjutkan pendidikan sehingga indikator kemiskinan bisa ditekan,” ujar Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan melalui pendidikan non-formal.

Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, mengatakan, tingginya angka anak putus sekolah menjadi salah satu penyumbang indikator kemiskinan di daerah. Karena itu, keberadaan SKB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang saat ini gedung sudah dibangun di 8 kecamatan (Kutai Kartanegara) diharapkan mampu membuka jalan bagi masyarakat untuk kembali bersekolah.

Selain program kesetaraan Paket A, B, dan C, SKB juga menghadirkan pendidikan keaksaraan untuk pemberantasan buta huruf hingga pelatihan keterampilan (life skill). “Masyarakat tidak hanya mendapat akses pendidikan, tetapi juga bekal praktis untuk meningkatkan taraf hidup,” tuturnya pada (27/8/2025).

Pujianto menambahkan, pendidikan non-formal ini terbuka bagi semua kalangan, meski prioritas tetap diberikan bagi anak usia sekolah. Sementara itu, tenaga pengajar dapat berasal dari guru formal atau direkrut langsung oleh SKB.

“Banyak warga yang tidak menuntaskan sekolah, dan ini menjadi tantangan. Dengan semakin banyak yang terserap ke lembaga non-formal, insya Allah kemiskinan yang dipicu oleh rendahnya pendidikan bisa diminimalisir,” pungkasnya. (adv)