
TENGGARONG – Upaya menjaga keberlangsungan cagar budaya di Kutai Kartanegara (Kukar) membutuhkan kolaborasi banyak pihak. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar menilai, dukungan semua elemen pemerintah daerah (Pemkab), komunitas budaya, hingga akademisi sangat penting agar warisan sejarah tidak hilang ditelan zaman.
Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Kukar, M. Saidar, menyebut salah satu kunci utama dalam pelestarian adalah keberadaan anggaran yang memadai.
“Perawatan itu sangat penting, makanya kami berharap Bappeda bisa mengalokasikan anggaran agar upaya pelestarian bisa lebih maksimal,” tuturnya.
Namun, Saidar memahami adanya efisiensi anggaran yang dijalankan Pemkab Kukar membuat pelaksanaan kegiatan belum sepenuhnya optimal.
“Memang beberapa kali terjadi efisiensi, jadi kami maklum. Karena itu, apa yang kami lakukan sejauh ini disesuaikan dengan kemampuan yang ada. Kalau bicara ideal, memang belum sepenuhnya bisa tercapai,” jelasnya.
Ia menambahkan, perawatan rutin pada situs bersejarah merupakan hal yang tidak bisa ditunda. Tanpa langkah itu, risiko kerusakan hingga hilangnya nilai sejarah bisa saja terjadi.
“Yang terpenting adalah perawatan. Kalau ada kerusakan harus segera diperbaiki. Inilah yang kami harapkan mendapat dukungan penuh dari Pemkab Kukar,” pungkas Saidar. (adv)