
TENGGARONG – Program beasiswa dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) tahun ini diarahkan lebih fokus pada pemerataan serta ketepatan sasaran. Siswa dari keluarga prasejahtera dipastikan tetap menjadi penerima utama.
Plt. Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menjelaskan ada tiga jalur yang dibuka. Pertama, beasiswa bagi siswa tidak mampu dengan data penerima yang diambil langsung dari Dinas Sosial. Kedua, jalur prestasi melalui seleksi di sekolah sesuai kuota. Ketiga, kategori lain yang disesuaikan dengan regulasi yang berlaku.
“Untuk yang prasejahtera tetap kami prioritaskan. Sedangkan jalur prestasi lebih selektif karena harus menyesuaikan kuota tiap sekolah,” terangnya.
Meski jumlah pendaftar selalu tinggi, ia mengingatkan tidak semua akan lolos. Kelengkapan berkas hanyalah syarat awal, sebab ada tahapan lanjutan seperti seleksi administrasi, pemeringkatan, hingga penilaian kualitas calon penerima.
Pujianto mengungkapkan, tahun sebelumnya masih ada kuota yang tidak terisi penuh. Namun pada 2025 situasinya diperkirakan berbeda. Seleksi yang lebih ketat justru membuat jumlah penerima berpotensi berkurang dibanding tahun lalu.
Di sisi lain, kuota beasiswa untuk guru masih tersedia banyak, sementara untuk siswa di beberapa bidang sudah mencapai batas. Kondisi ini sekaligus menunjukkan besarnya kebutuhan guru akan dukungan tambahan melalui program beasiswa.
Pujianto menegaskan, program ini bukan sekadar bantuan biaya, melainkan bagian dari strategi meningkatkan mutu pendidikan di Kukar.
“Kami berharap beasiswa benar-benar tepat sasaran dan bisa memberi manfaat nyata bagi penerimanya,” pungkasnya. (adv)