Berita Terbaru

Perjuangan Haikal Pasca-Amputasi: Santri Ponpes Al Khoziny Itu Jalani Pemulihan Menunjang Kinerja Pemda, Satpol PP Kukar Dilatih Kombinasikan Ketegasan dan Negosiasi Massa “Dari Tenggarong ke Nusantara: Kukar Siapkan Arah Baru Pembangunan Berkelanjutan”
Pengunjung Expo UMKM Festival Erau terlihat asyik berbelanja produk lokal sambil menikmati hiburan budaya di halaman Stadion Rondong Demang, Tenggarong. Expo memadukan edukasi, ekonomi dan hiburan. menghadirkan pengalaman meriah bagi seluruh lapisan masyarakat.

Tenggarong — Suara pekerja terdengar riuh di halaman parkir Stadion Rondong Demang. Di antara terik matahari, mereka sibuk mendirikan tenda-tenda putih yang sebentar lagi akan berubah menjadi pusat keramaian. Spanduk besar bertuliskan Expo UMKM Festival Erau 2025 mulai terpasang, menandai satu lagi babak penting dalam perayaan budaya tahunan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Bukan hanya tentang upacara adat dan prosesi sakral, Erau tahun ini juga menghadirkan wajah ekonomi rakyat. Selama sepekan, mulai 21 hingga 28 September 2025, area stadion akan disulap menjadi ruang bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menampilkan karya terbaik mereka — dari kuliner khas hingga kerajinan tangan yang lahir dari kreativitas warga lokal.

“Tujuan utamanya agar masyarakat mengenal produk buatan warga kita sendiri, sekaligus mendukung geliat ekonomi lokal,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, Minggu (7/9/2025).

Bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Thauhid memastikan expo tahun ini tampil lebih semarak. Tak hanya sekadar bazar, panggung hiburan rakyat juga disiapkan setiap malam — menampilkan lomba lagu daerah, tarsul, hingga pertunjukan seni pelajar yang membuat suasana semakin hidup.

“Kami ingin pengunjung bisa belajar, berbelanja, dan berbahagia dalam satu tempat. Jadi expo ini bukan cuma soal jual beli, tapi tentang pengalaman,” tambahnya.

Di sela aroma kuliner yang menggoda dan sorak tawa penonton, Expo UMKM menjadi simbol baru bagaimana tradisi dan ekonomi bisa berjalan beriringan. Erau, yang selama ini dikenal sebagai pesta budaya, kini tumbuh menjadi wadah bagi masyarakat untuk menunjukkan jati diri sekaligus menggerakkan roda perekonomian lokal.

Bagi para pelaku usaha kecil, expo ini ibarat panggung besar yang jarang datang dua kali. Dari produk anyaman tangan, batik khas Kutai, hingga sambal rumahan yang melegenda, semuanya menjadi bagian dari cerita besar tentang kebanggaan terhadap karya sendiri.

Pemerintah Kabupaten Kukar melihat langkah ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang: menjadikan kebudayaan bukan hanya identitas, tapi juga kekuatan ekonomi daerah. Karena di balik setiap tenda yang berdiri, tersimpan harapan agar tangan-tangan kecil pelaku UMKM bisa menggenggam masa depan yang lebih mandiri.

Festival Erau 2025 tak lagi sekadar tentang riuh Belimbur atau tari-tarian tradisional di tepi Mahakam. Tahun ini, ia menjadi perayaan utuh — ketika budaya, ekonomi, dan kebersamaan menyatu dalam satu irama yang sama: semangat membangun Kukar dari rakyatnya sendiri. (adv)