
TENGGARONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) mendorong sekolah-sekolah untuk menanamkan budaya peduli lingkungan dengan cara yang sederhana namun konsisten. Salah satunya melalui jurnal kebiasaan baik yang menjadi catatan harian siswa.
Plt Kabid SMP Disdikbud Kukar, Emy Rosana Saleh, menyebut jurnal tersebut berisi kegiatan positif anak, mulai dari membuang sampah pada tempatnya, mengurangi plastik sekali pakai, hingga merawat fasilitas sekolah.
“Kebiasaan ini sebaiknya ditanamkan sejak awal anak masuk sekolah, sehingga aturan dan budaya positif bisa tumbuh bersama guru dan siswa,” jelasnya.
Selain itu, sejumlah sekolah juga sudah mengembangkan program bank sampah. Seperti di SMPN 3 Tenggarong, para siswa berkolaborasi dengan Bank Sampah Kelurahan Melayu dan mampu mengumpulkan sekitar 40 kilogram plastik setiap minggu.
“Program ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga membangun karakter anak agar peduli lingkungan,” tambah Emy.
Ia menilai langkah tersebut bisa jadi contoh bagi sekolah lain. Selain menjaga lingkungan tetap bersih, bank sampah juga menghadirkan manfaat ekonomi yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan sekolah maupun kebutuhan siswa.
Tak ketinggalan, SMPN 6 Tenggarong juga berhasil menginspirasi lewat predikat Sekolah Adiwiyata. Mereka mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat, bahkan menghasilkan asam amino bernilai tambah.
Menurut Emy, gerakan kecil di sekolah bisa berdampak besar ke depan.
“Kalau anak-anak sudah terbiasa sejak dini, rasa peduli itu akan terbawa sampai mereka dewasa,” pungkasnya. (adv)