Berita Terbaru

“Saat Guru Menjadi Murid: Kukar Siapkan Transformasi Pembelajaran Dasar yang Lebih Bermakna” Transformasi Layanan Desa! DPMD Kukar Pastikan Posyandu All-in-One Terdaftar Resmi di Kemendagri Anggaran Kembali “Normalalisasi” DPMD Kukar Gelar Lomba TTG 2025: Siap Cetak Inovator Desa Lewat Penilaian Terbuka
Anggaran Fantastis! Bupati Kukar Alokasikan Rp 1,8 juta per siswa untuk bantuan seragam sekolah (baju, topi, sepatu)

TENGGARONG-Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri menegaskan komitmennya untuk menghapus kesenjangan sosial di dunia pendidikan. Ia bersama Wakil Bupati Rendi Solihin meresmikan penyaluran bantuan operasional sekolah bagi siswa PAUD, SD, hingga SMP.

Acara peluncuran program itu berlangsung di halaman parkir Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Minggu, 28 September 2025. Kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Sunggono, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Thauhid Afrilian Noor, serta ratusan kepala sekolah, guru, dan komite sekolah se-Kukar.

Peresmian ditandai dengan penyerahan simbolis bantuan operasional kepada perwakilan siswa dari masing-masing jenjang pendidikan oleh Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda.

Aulia Rahman Basri menjelaskan bahwa program bantuan sekolah ini merupakan bagian dari janji politiknya bersama Rendi Solihin “memberantas” kesenjangan sosial. Janji tersebut masuk dalam visi besar Kukar Idaman Terbaik yang berfokus pada pemenuhan perlengkapan sekolah gratis bagi siswa mulai dari PAUD, SD, hingga SMP. Aulia menegaskan bahwa pemerintah ingin memastikan tidak ada lagi kesenjangan di antara anak-anak ketika memasuki sekolah.

Ia mencontohkan, tidak seharusnya ada murid yang mengenakan seragam baru sementara yang lain masih memakai seragam bekas, sebab seluruh siswa diharapkan dapat difasilitasi dengan perlengkapan yang sama agar mereka tidak merasa minder saat bersekolah.

“Semua anak-anak kita terfasilitasi perlengkapan sekolahnya, sehingga mereka tidak minder ketika mereka masuk sekolah,” kata Aulia.

Bantuan yang diberikan Pemkab Kukar dibagi dalam tiga kategori. Untuk siswa PAUD sebesar Rp1,2 juta, untuk SD Rp1,5 juta, dan untuk SMP Rp1,8 juta. Dana tersebut, menurut Aulia, diprioritaskan untuk kebutuhan pakaian seragam.

“Ini kami diprioritaskan utamanya untuk pakaian. Selanjutnya untuk perlengkapan lainnya, tas, topi, dasi, kaos kaki, dan sepatu,” ujarnya.

Aulia berharap program ini bisa menjadi penopang kebutuhan dasar siswa, meski tidak sepenuhnya mencukupi seluruh keperluan sekolah.

Ia juga meminta agar pihak sekolah tidak segan berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan jika menemukan kendala di lapangan.

Hal itu, kata dia, penting untuk memastikan agar program dapat disempurnakan pada tahun-tahun berikutnya.

“Kami berharap program ini dapat meringankan beban orang tua dalam memenuhi kebutuhan perlengkapan pendidikan anak serta meningkatkan kualitas layanan pendidikan di berbagai sekolah,” tutur Aulia. (adv)