Berita Terbaru

Delapan Warga Ditetapkan Tersangka, Pengacara Gunawan Turun Tangan secara Sukarela Digitalisasi Pelayanan Publik Permudah Urusan Administrasi Warga Loa Ulung Embung Muhuran Mulai Hasilkan Panen Melimpah, “Kami” Terkejut Ikan Mengumpul Ber-ton-ton
Ilustrasi: Bukan hanya janji, tapi aksi nyata! Kepala Desa Muara Enggelam memastikan setiap anak mendapatkan hak tumbuh kembang terbaik.

KUTAI KARTANEGARA – Di tengah upaya nasional membebaskan generasi dari ancaman stunting, Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), muncul sebagai contoh nyata keberhasilan. Bukan sekadar program pemerintah biasa, keberhasilan ini adalah buah dari kerja kolaboratif yang menempatkan Posyandu sebagai ujung tombak dan ‘bintang terang’ di tengah masyarakat.

Kepala Desa Muara Enggelam, Madi, menegaskan bahwa penurunan angka stunting di wilayahnya bukanlah keajaiban, melainkan hasil dari sinergi yang kuat. “Pencapaian ini adalah cerminan dari kolaborasi erat. Pemerintah desa, kader Posyandu, dan dukungan penuh dari DPMD serta Dinkes Kukar, bekerja bahu-membahu. Para kader kami adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang rutin memantau tumbuh kembang anak dari pintu ke pintu,” ujar Madi, Rabu (5/11/2025).

Muara Enggelam menyadari satu tantangan utama: kurangnya kesadaran dini di masyarakat. Banyak orang tua terkecoh, mengira anak aktif berarti sehat, padahal tinggi badan mereka mungkin sudah jauh tertinggal dari usianya.

Di sinilah peran transformatif Posyandu menonjol. Posyandu menjadi pusat edukasi, bukan sekadar tempat penimbangan. Mereka memastikan setiap orang tua memahami betul tanda-tanda stunting dan pentingnya gizi seimbang sejak kehamilan. Posyandu membongkar mitos dan memberikan pemahaman berbasis data.

Komitmen Desa Muara Enggelam diterjemahkan dalam aksi nyata melalui alokasi anggaran desa. Sepanjang tahun 2024, desa ini mengucurkan dana hingga Rp 70 juta khusus untuk percepatan penurunan stunting.

Dana tersebut dimanfaatkan secara optimal:

  • Penyediaan makanan tambahan bergizi secara berkala bagi ibu hamil dan balita.
  • Penyelenggaraan penyuluhan gizi intensif yang melibatkan ahli.
  • Pemeriksaan kesehatan komprehensif dengan melibatkan tidak hanya kader, tetapi juga tenaga medis profesional dan dokter spesialis untuk akurasi pemantauan.

Kami tidak ingin anak-anak di sini hanya ‘tumbuh’. Kami ingin mereka tumbuh sehat dan cerdas. Itu adalah investasi terbaik kami, dan kami optimis Muara Enggelam bisa menjadi desa bebas stunting,” tegas Madi.

Meskipun tren angka stunting sudah menurun, Madi mengakui tantangan terbesar adalah perubahan perilaku orang tua. Kesadaran akan pola makan seimbang dan kesehatan keluarga tidak bisa dipaksakan.

Oleh karena itu, strategi Posyandu Muara Enggelam bersifat personal dan berkelanjutan. Para kader aktif melakukan pendekatan dari rumah ke rumah (door-to-door), membangun hubungan kepercayaan, dan mendampingi para ibu agar benar-benar memahami dan menerapkan gizi seimbang dalam keseharian mereka.

Komitmen Desa Muara Enggelam dan para kader Posyandunya adalah bukti bahwa dengan kolaborasi yang terstruktur dan investasi yang tepat, impian untuk melahirkan generasi emas yang sehat, bebas dari stunting, adalah sebuah keniscataan. Posyandu Muara Enggelam kini menjadi mercusuar yang menerangi jalan menuju masa depan yang lebih sehat bagi seluruh warganya. (adv)