
TENGGARONG-Perairan Muara Badak, Kutai Kartanegara. Kecamatan ini, yang telah lama dikenal sebagai lumbung ikan, kini tengah bersiap untuk memantapkan posisinya sebagai pusat perikanan yang berkelanjutan. Bukan sekadar mengejar hasil tangkapan yang melimpah, tetapi membangun sebuah ekosistem ekonomi yang kokoh dan mensejahterakan masyarakatnya.
Baru-baru ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, memberikan arahan yang tegas namun penuh harapan dalam sebuah pelatihan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) di Samarinda. Arahan tersebut bergema bak simfoni bagi para peserta dari Muara Badak: fokus pada pengembangan sektor perikanan.
“Desa-desa di Muara Badak fokus saja, program pembangunan pengembangan sektor perikanan sesuai dengan keunggulan wilayah,” tegas Sunggono, Sabtu (3/5) di Hotel IBIS Samarinda, saat menutup acara pelatihan penyusunan RPJMDes se Muara Badak.
Bukan tanpa alasan, Sunggono melihat potensi luar biasa yang terpendam di balik hamparan laut Muara Badak. Ia membayangkan sebuah masa depan di mana hasil laut yang melimpah diterjemahkan menjadi kesejahteraan nyata bagi masyarakat. Bukan hanya sekadar menangkap ikan, tetapi juga mengolah, memasarkan, dan membangun rantai nilai yang lengkap.
Sunggono menyadari, jalan menuju kesejahteraan tersebut takkan mudah. Butuh perencanaan yang matang, kerja keras, dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Oleh karena itu, pelatihan penyusunan RPJMDes ini menjadi sangat krusial. Para peserta, terdiri dari aparatur desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Lembaga Perwakilan Masyarakat, dibekali pemahaman tentang pentingnya perencanaan pembangunan yang terintegrasi dan selaras dengan kebijakan daerah.
“Keselarasan Arah dan Kebijakan Pembangunan antara desa dan kabupaten harus tertuang dalam dokumen RPJMDes,” tegas Sunggono. Ia menekankan pentingnya integrasi program-program yang dibiayai APBD Kabupaten, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK), dalam RPJMDes. Dengan demikian, perencanaan pembangunan desa tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi mendukung program strategis kabupaten secara keseluruhan.
Sunggono menutup arahannya dengan sebuah pesan penuh harapan. Ia ingin melihat Muara Badak bukan hanya sebagai wilayah yang kaya akan hasil laut, tetapi juga sebagai contoh nyata bagaimana potensi alam dapat dikelola secara berkelanjutan untuk menciptakan kesejahteraan yang berdampak luas bagi masyarakat. Pelatihan ini, dengan demikian, bukan hanya sekadar pelatihan teknis, melainkan sebuah investasi untuk masa depan Muara Badak yang lebih gemilang. Harapan itu kini berlabuh di tangan para peserta, yang siap menerjemahkan arahan tersebut menjadi rencana aksi nyata untuk mewujudkan Muara Badak yang lebih sejahtera.
Pelatihan ini diikuti aparatur desa, anggota BPD, dan Lembaga Perwakilan Masyarakat dari Kecamatan Muara Badak, serta Camat Muara Badak, Arfan. (adv/ry)