Berita Terbaru

Dispora Kukar Perkuat Regenerasi Pramuka Lewat Seleksi Berprestasi Panen Jagung Serentak di Desa Makarti, Wujud Nyata Kolaborasi Dukung Ketahanan Pangan Desa Batuah Resmi Menyandang Predikat “Desa Cantik”, Edi Damansyah Dorong Tata Kelola Pembangunan Berbasis Data

TENGGARONG-Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Diyakini sebagai fondasi penting dalam pembentukan karakter dan kecerdasan anak sejak dini, sebanyak 563 lembaga PAUD di Kukar menerima dukungan penuh dari pemerintah untuk memastikan setiap anak mendapatkan layanan pendidikan berkualitas di masa emas pertumbuhannya.

Hingga saat ini, jumlah PAUD di Kukar tercatat mencapai 563 lembaga. Dari jumlah tersebut, 36 berstatus negeri, sementara 527 lainnya dikelola oleh swasta. Keberadaan PAUD di seluruh penjuru Kukar menjadi wadah utama bagi anak-anak usia dini untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Pujianto, menyebut bahwa usia 0 hingga 6 tahun merupakan periode paling krusial dalam kehidupan seorang anak.

“Pendidikan Anak Usia Dini memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak. Masa usia 0 hingga 6 tahun, dikenal sebagai ‘masa emas’, adalah masa pembentukan karakter dan pendidikan anak-anak,” ujar Pujianto saat ditemui pada Senin (5/5/2025).

Ia menegaskan bahwa PAUD bukan sekadar tempat bermain, tetapi menjadi fondasi penting dalam perkembangan sosial dan emosional anak. Untuk itu, Pemkab Kukar terus mengupayakan berbagai bentuk dukungan, baik dari sisi pembiayaan maupun sarana prasarana.

Disdikbud Kukar, lanjut Pujianto, mengelola dua sumber utama bantuan anggaran pendidikan untuk PAUD. Pertama, dari pemerintah pusat berupa Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) sebesar Rp600.000 per anak. Kedua, dari anggaran daerah melalui Bantuan Operasional Satuan Pendidikan Kinerja (BOSKAB) senilai Rp250.000 per anak.

“Tujuannya tentu untuk meningkatkan kualitas layanan PAUD. Kami juga memberikan bantuan sarana prasarana seperti alat permainan edukatif (APE), meja, kursi, hingga komputer,” jelas Pujianto.

Ia menjelaskan bahwa APE menjadi salah satu alat penting dalam mendukung pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan kognitif, motorik, serta sosial anak-anak. Seluruh PAUD di Kukar, kata dia, telah menerima bantuan APE.

Tak hanya itu, program literasi anak juga menjadi fokus pemerintah tahun ini. Disdikbud Kukar mengalokasikan bantuan buku bacaan untuk meningkatkan minat baca anak-anak sejak dini. Pemerintah juga memberikan dukungan pada layanan disabilitas inklusi dan peningkatan layanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di lingkungan PAUD.

“Tahun ini adalah program untuk meningkatkan literasi anak-anak. Kami memberikan bantuan berupa buku, layanan disabilitas inklusi, dan layanan UKS,” pungkas Pujianto. (adv/mti)