
TENGGARONG – PERSPEKTIF.INFO – Pemerintah Desa Prangat Selatan, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, menetapkan tahun 2025 sebagai momentum penting dalam upaya mewujudkan lingkungan sehat melalui gerakan sanitasi berbasis masyarakat. Fokus utama program ini adalah menghapus penggunaan jamban yang tidak layak dan tidak memenuhi standar kesehatan.
Kepala Desa Prangat Selatan, Sarkono, menyatakan bahwa masih terdapat delapan kepala keluarga (KK) yang belum memiliki akses terhadap jamban sehat, sebagaimana tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Berdasarkan DTKS, masih ada delapan kepala keluarga yang jambannya belum sesuai standar kesehatan,” ungkap Sarkono.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah desa mengalokasikan anggaran dari Dana Desa tahun 2025 untuk membangun fasilitas sanitasi yang layak bagi delapan keluarga tersebut. Program ini merupakan bagian dari strategi peningkatan kualitas hidup masyarakat, sekaligus upaya preventif terhadap penyakit menular yang kerap bersumber dari sanitasi buruk.
“Kami ingin Prangat Selatan menjadi zero pengguna jamban yang tidak sehat. Jadi untuk tahun ini, kami bangun toilet sesuai dengan standar kesehatan,” tegasnya.
Langkah tersebut sejalan dengan kampanye nasional dalam menghapus praktik buang air besar sembarangan (BABS), yang terbukti berkontribusi besar terhadap tingginya kasus penyakit menular dan stunting di sejumlah wilayah Indonesia.
Sarkono menekankan, pembangunan infrastruktur sanitasi tidak cukup hanya dilakukan secara fisik, namun juga harus dibarengi dengan edukasi dan perubahan perilaku. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat dinilai sangat penting agar tercipta budaya sanitasi yang berkelanjutan.
“Kami mengajak semua warga untuk berperan aktif demi menciptakan budaya sanitasi yang baik,” katanya.
Selain pembangunan jamban sehat, Desa Prangat Selatan juga menggulirkan program pelatihan peningkatan kapasitas bagi perangkat desa, lembaga kemasyarakatan desa, dan kader Posyandu sebagai bagian dari penguatan sumber daya manusia.
“Kami ingin semua elemen desa bisa ikut berkontribusi dalam membangun lingkungan yang sehat dan masyarakat yang lebih sejahtera,” lanjut Sarkono.
Dengan berbagai program yang dijalankan secara simultan, Pemerintah Desa Prangat Selatan optimistis dapat mewujudkan desa yang lebih sehat, tangguh, dan mandiri. Adv (RL)