
TENGGARONG – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara, Ahyani Fadianur, menegaskan bahwa Musyawarah Daerah ke-V Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kukar bukan sekadar forum internal, melainkan momen penting untuk memperkuat peran organisasi perempuan dalam pembangunan nasional.
Penegasan itu ia sampaikan saat membuka Musda DWP Kukar yang digelar di Pendopo Bupati Kukar, Tenggarong, Selasa, 3 Juni 2025.
Kegiatan yang berlangsung khidmat itu dihadiri oleh Penasehat DWP Kukar, Maslianawati Edi Damansyah; Ketua DWP Kukar, Yulaikah Sunggono; Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kukar, Hero Suprayetno; serta para Ketua DWP dari berbagai perangkat daerah dan sejumlah undangan lainnya.
Agenda ini menjadi bagian dari siklus organisasi DWP untuk memperbarui kepengurusan serta menyelaraskan arah kebijakan ke depan.
Dalam pidatonya, Ahyani menyoroti peran sentral DWP dalam menopang pembangunan berbasis keluarga. “Perempuan adalah fondasi keluarga, dan keluarga adalah fondasi bangsa. DWP memiliki posisi penting dalam mendukung pembangunan manusia Indonesia,” ujarnya di hadapan peserta Musda.
Tema Musda kali ini, “Penguatan Fondasi Transformasi Organisasi DWP Menuju Indonesia Emas Tahun 2045,” menurutnya bukan sekadar slogan. Ia menilai tema tersebut sejalan dengan arah kebijakan jangka panjang nasional, terutama dalam menyambut satu abad kemerdekaan Indonesia yang ditargetkan menjadi negara maju, adil, dan makmur.
Ahyani menjabarkan bahwa visi Indonesia Emas 2045 dibangun di atas empat pilar utama: pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi; pembangunan ekonomi berkelanjutan; pemerataan pembangunan antarwilayah; serta ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan yang tangguh.
Dalam konteks itu, ia menilai DWP memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi strategis, terutama dalam aspek pendidikan anak, pemberdayaan perempuan, dan penguatan ketahanan sosial keluarga.
“Dengan posisi strategisnya, DWP jangan berhenti pada aktivitas seremonial,” kata Ahyani.
Mengutip pemikiran R.A. Kartini, ia mendorong agar organisasi perempuan ini lebih progresif dalam mendorong literasi, advokasi, serta menghadirkan berbagai bentuk inovasi yang dapat menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Ia menyebut data dari Badan Pusat Statistik Kukar tahun 2023 yang menunjukkan bahwa 61 persen perempuan di wilayah ini telah mengenyam pendidikan menengah ke atas. Capaian itu, kata Ahyani, harus dimanfaatkan secara optimal untuk memperluas partisipasi perempuan dalam ruang-ruang strategis pembangunan.
Menutup sambutannya, Ahyani mengajak seluruh anggota DWP Kukar untuk menjadikan Musda sebagai tonggak regenerasi dan inovasi organisasi. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan pengabdian seluruh pengurus DWP selama ini.
Ahyani Fadianur berharap agar melalui kegiatan Musda tersebut, seluruh peserta dapat merumuskan keputusan-keputusan strategis yang berdampak pada kemajuan organisasi serta memberi kontribusi nyata dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. (adv/mat)