Berita Terbaru

Kukar Kibarkan Semangat Pahlawan di HUT ke-80 RI, Meski Gerimis Sempat Menyapa Pulau Kumala Bersolek: Waterboom Megah Siap Manjakan Wisatawan di 2026 Kukar Siaga Karhutla: Apel Gabungan TNI, Pemerintah, dan Masyarakat di Muara Kaman

TENGGARONG– Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat komitmen dalam menjaga dan mengelola lingkungan hidup.

Ajakan itu disampaikan saat dirinya bertindak sebagai Pembina Apel Bersama dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang digelar di Taman Tanjong Tenggarong, Ahad pagi, 8 Juni 2025.

Kegiatan tersebut tidak sekadar apel seremonial. Sejumlah aksi nyata dilakukan sebagai bentuk komitmen bersama: penanaman pohon, bersih-bersih sampah plastik, pembersihan sungai, uji emisi kendaraan, lomba daur ulang sampah, hingga donor darah. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga menyerahkan alat angkut sampah kepada pengelola bank sampah yang tersebar di wilayah itu.

Pada kesempatan itu, Edi Damansyah menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang selama ini aktif mendukung upaya perlindungan lingkungan di Kukar. Ia menyebut peran penting Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pasukan Kebersihan Merah Putih, hingga sejumlah perusahaan yang konsisten mengelola dampak lingkungan di wilayah operasi masing-masing.

“Saya memberikan apresiasi kepada masyarakat dan seluruh stakeholder, khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Pasukan Kebersihan Merah Putih yang sudah bekerja, juga perusahaan terkait dengan kelola lingkungan di area masing-masing juga berjalan dengan baik,” ucapnya.

Ia menegaskan, persoalan lingkungan hidup adalah tanggung jawab bersama. Meski pemerintah daerah memegang peran sebagai penggerak utama, namun keberhasilan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan memerlukan keterlibatan aktif seluruh unsur, baik masyarakat maupun dunia usaha.

“Momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup ini menjadi momentum kita bersama-sama kuatkan komitmen, terus bekerja dengan baik dan dikembangkan dan diperluas, khususnya terkait urusan lingkungan hidup,” ujarnya.

Selama beberapa tahun terakhir, Pemkab Kukar telah menjalankan sejumlah program pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat. Melalui dukungan perangkat daerah, pemerintah telah mengembangkan bank sampah serta menggandeng penggiat lingkungan dan dunia usaha dalam mendorong pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan.

Program pengelolaan sampah ini tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, namun juga berpotensi menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Beberapa titik di wilayah Kukar bahkan telah menunjukkan hasil yang nyata, dengan munculnya kegiatan daur ulang yang terkelola dengan baik.

Bupati Edi menekankan pentingnya membangun kesadaran individu yang kemudian berkembang menjadi kesadaran kolektif. Hal ini diyakini sebagai langkah kunci dalam menjawab tantangan pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik, yang membutuhkan penanganan serius dan berkelanjutan.

“Yang menjadi fokus adalah bagaimana menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa sampah ini harus terkelola dengan baik. Jika kesadaran masyarakat sudah terbentuk secara individu akan membentuk kesadaran secara kolektif, sehingga penanganan sampah khususnya plastik ini akan terus membaik dan memberikan dampak ekonomi kepada lingkungan sekitarnya,” kata Politikus PDI Perjuangan itu..

Ia juga menyoroti pentingnya upaya sosialisasi yang intensif mengenai nilai ekonomis dari sampah, agar masyarakat tidak lagi memandang limbah sebagai beban, melainkan sebagai potensi yang dapat diolah menjadi sumber penghasilan.

“Suatu hal yang sangat penting dilakukan jangan dilupakan bahwa bagaimana langkah-langkah menyampaikan pesan, mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah, bahwa sampah bisa bernilai ekonomis,” tuturnya.

Di sektor pendidikan, Edi mendorong keterlibatan sekolah dasar dan menengah dalam upaya edukasi pengelolaan sampah. Ia mencontohkan bentuk kerja sama antara sekolah dan bank sampah, di mana para siswa didorong untuk secara rutin mengumpulkan sampah plastik dan menyetorkannya ke sekolah.

Menurut Edi, model semacam ini tidak hanya mendidik anak-anak agar peduli terhadap lingkungan sejak dini, tetapi juga menjadi sarana untuk menabung dan belajar mengelola nilai dari barang bekas.

“Hendaknya Sekolah Dasar dan SMP juga dilibatkan, yakni bekerja sama dengan bank sampah yang mengharuskan murid-muridnya mengumpulkan sampah plastik setiap minggu disetor ke sekolah, ini salah satu bentuk mengedukasi anak-anak tingkat pendidikan dasar. Ini juga bermanfaat untuk tabungan anak jika sudah terhimpun bisa digunakan untuk kegiatan bermanfaat,” tambah Edi.

Ia juga meminta para camat, lurah, dan kepala desa agar aktif membangun kesadaran lingkungan di wilayah masing-masing, dengan mendorong warganya untuk terlibat dalam pengelolaan sampah secara mandiri dan berkelanjutan.

Acara tersebut dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Wilayah Kalimantan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkab Kukar, Camat Tenggarong, TP PKK Kukar dan Tenggarong, pimpinan perusahaan, kepala sekolah, Forum Komunikasi Bank Sampah Kukar, komunitas pemerhati sampah, serta organisasi masyarakat dan keagamaan. (adv/mat)