Calon Direktur Operasional PT Migas Mandiri Pratama Kaltim, Muhammad Dudi Hari Saputra
TENGGARONG — Seleksi calon Direktur Operasional PT Migas Mandiri Pratama (MMP) Kaltim, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kaltim, tengah berlangsung. Salah satu kandidat yang nimbrung dalam seleksi ini adalah Muhammad Dudi Hari Saputra, pria muda kelahiran Tenggarong, Kukar, yang punya segudang pengalaman.
Dudi, sapaan akrabnya, adalah figur muda yang masyhur di kalangan akademisi, organisasi kepemudaan, dan pengelolaan migas daerah. Dia mengaku sangat siap mengikuti seleksi ini. Bahkan, dengan latar belakang akademik, dan jejaring organisasi yang luas, serta pengalaman praktis di sektor migas, dia yakin bisa memimpin perusahaan.
“Kita siap mengikuti seleksi ini. Dan kita akan kembangkan perusahaan. Apalagi kita sudah punya pengalaman di bidang bisnis. Tentu saja ini bermanfaat untuk meningkatkan profit perusahaan,” ucap Dudi, Rabu 30 Juli 2025.
Dudi menjelaskan, Kaltim adalah daerah yang kaya akan hasil sumber daya alam. Pertahun saja, dari PDRB, kekayaan sumber daya alamnya mencapai 500 Triliun, tapi faktanya yang kembali ke daerah tidak pernah mencapai 10 persen. Maka, menurut dia, sudah sewajarnya BUMD MMP segera melakukan pembenahan dan transformasi menuju era digitilisasi (4.0) demi mewujudkan visi Kaltim Emas, yang seiring dengan visi Indonesia Emas 2045 (100 Tahun Indonesia Merdeka).
“Bumi kita sangat kaya. Tapi sedikit sekali yang kita dapatkan. Artinya harus ada pembenahan dan transformasi,” tandasnya.
Akademisi Kaltim itu juga menyampaikan ada tiga jalan utama dalam mengembangkan perusahaan. Antara lain sinergi ke dalam (internal) dan keluar (eksternal). Kemudian transformasi, menerapkan digitalitasi dan diversifikasi. Selanjutnya adalah ekspansi bisnis ke depan agar BUMD MMP Kaltim tidak hanya berbicara bisnis dalam level Lokal. “Jadi tidak hanya domain (wilayah) lokal. Tetapi masuk ke level Nasional. Bahkan kita upayakan di level Global,” tutur Dudi.
Profil Singkat Dudi
Muhammad Dudi Hari Saputra lahir di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada 26 Juli 1988. Dia menjalani pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah di kota Tenggarong. Lalu melanjutkan pendidikan S1 pada jurusan Hubungan Internasional Universitas Mulawarman (Unmul).
Kemudian melancong ke Kota Pendidikan, Yogyakarta, dalam rangka menempuh pendidikan S2 untuk jurusan Diplomasi Perdagangan Global di Universitas Gadjah Mada. Sejak tahun 2018, dia aktif sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unikarta.
Selain di dunia akademik, Dudi juga aktif di sejumlah organisasi. Berkecimpung di HMI saat menempuh kuliah. Dia juga aktif di KAHMI, KNPI Kaltim, HIPMI Kaltim, dan juga KADIN Kukar. “Banyak lah tempat kita aktif. Dan ini tentunya mengasah pikiran dan pengalaman kita dalam mengelola komunitas. Termasuk perusahaan,” ucapnya yakin.
Pengalamannya di sektor migas juga tak dapat dianggap enteng. Dudi pernah menjabat sebagai Asisten Manajer Bisnis Internasional di PT Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM) selama lima tahun (2019–2024). Dirinya terlibat langsung dalam pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen dari tiga blok besar migas: Mahakam, Sanga-Sanga, dan Iskal.
Setelah itu, Dudi melanjutkan kariernya sebagai direktur di anak perusahaan PT Gerbang Abadi Sejahtera. Kini ia menjabat sebagai Kepala Departemen Pengembangan Bisnis di PT Kaltim Melati Bhakti Satya (MBS). Perusahaan ini bergerak di bidang trading material dan infrastruktur.
Prihatin atas PT MPP Kaltim
Lebih jauh dia prihatin atas kinerja PT MMP Kaltim yang belum optimal. BUMD ini masih punya banyak ruang untuk diperbaiki. “Terutama dalam pemanfaatan PI dan pengembangan lini usaha. Masih ada kegiatan bisnis yang tidak berjalan dan efek PI 10 persen untuk masyarakat juga belum besar,” terangnya.
Semangat awal pengelolaan PI, tambah Dudi, adalah kemandirian energi dan profesionalisme. Tapi saat ini cenderung hanya bergantung pada PI. Padahal produksi migas menurun dan harga fluktuatif.
“Kita tidak bisa terus bergantung pada PI. Produksi migas menurun, harga tidak stabil, dan ini mempengaruhi pendapatan,” jelas Dudi. Untuk itu, ia mendorong agar PT MMP segera melakukan diversifikasi usaha, memperkuat struktur bisnis, dan mengedepankan profesionalisme.
Tujuannya agar kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) benar-benar terasa. “Bahkan berkelanjutan,” katanya. “Prinsipnya harus profesional,” sambung dia.
Untuk itu Dudi mengharapkan seleksi ini dilakukan dengan objektif dan transparan. Agar figur terbaik dapat terpilih dan membawa transformasi bagi masa depan BUMD migas di Kaltim. “Kita harap seleksi ini objektif. Ini demi kepentingan kita bersama,” pungkasnya. (*)
Dikutip dari Katakaltim.com