Berita Terbaru

Perjuangan Haikal Pasca-Amputasi: Santri Ponpes Al Khoziny Itu Jalani Pemulihan Transformasi Layanan Desa! DPMD Kukar Pastikan Posyandu All-in-One Terdaftar Resmi di Kemendagri Anggaran Kembali “Normalalisasi” DPMD Kukar Gelar Lomba TTG 2025: Siap Cetak Inovator Desa Lewat Penilaian Terbuka
Sosialisasi Pos Pelayanan Teknologi ( Posyantek)
dii kecamatan Anggana yg di Hadiri oleh Kasi PMD dan semua Pendamping Desa ( PD) Kec Anggana

Tenggarong, Kutai Kartanegara – Di tengah hiruk pikuk pembangunan infrastruktur dan geliat ekonomi perkotaan, potensi inovasi dan teknologi di tingkat desa seringkali terabaikan. Namun, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melihat celah tersebut sebagai peluang emas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Salah satu upaya yang terus digenjot adalah pengembangan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek), sebuah lembaga masyarakat yang diharapkan menjadi motor penggerak inovasi di berbagai sektor.

Posyantek, yang berfungsi sebagai wadah pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan teknologi tepat guna, memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai bidang, mulai dari pertanian, perikanan, hingga industri rumah tangga. Dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal, Posyantek diharapkan dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat desa.

Ahmad Irji, Penggerak Swadaya Masyarakat Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa, mengakui bahwa perkembangan Posyantek di Kukar saat ini masih belum optimal. “Kami melihat potensi yang sangat besar dalam pengembangan Posyantek, namun perlu upaya lebih keras untuk mewujudkannya,” ujarnya.

Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat desa mengenai manfaat Posyantek. Untuk mengatasi hal ini, DPMD Kukar gencar melakukan sosialisasi hingga ke tingkat kecamatan. “Kami sosialisasikan Posyantek ini hingga ke tingkat kecamatan. Nantinya, kecamatan akan berkoordinasi dengan desa-desa terkait pembentukan kelembagaan Posyantek,” jelas Ahmad Irji.

Posyantek didirikan dengan tujuan untuk menjadi penghubung antara masyarakat dan pemerintah dalam pengembangan inovasi. Irji menjelaskan bahwa masyarakat yang memiliki ide-ide kreatif dapat menyalurkannya melalui Posyantek, yang akan memfasilitasi pengembangan ide-ide tersebut. “Pemerintah siap memfasilitasi dan mendukung setiap inovasi yang lahir dari desa. Posyantek adalah salah satu wujud komitmen kami untuk mewujudkan desa yang mandiri dan berinovasi,” jelas Irji.

Sebagai contoh konkret, Irji menuturkan tentang inovasi terbaru berupa alat bajak yang dimodifikasi dengan penambahan tempat duduk dan peneduh. Modifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna dibandingkan dengan alat bajak manual. “Kita memiliki banyak potensi inovasi di Kukar, namun kita perlu terus meningkatkan daya saing agar dapat bersaing dengan daerah lain, terutama di Pulau Jawa yang terkenal dengan kreativitasnya,” ujarnya.

Guna memacu semangat inovasi, DPMD Kukar secara aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran teknologi tepat guna (TTG). Salah satunya adalah ajang di Penajam Paser Utara (PPU) tahun ini, di mana Desa Lung Anai berhasil meraih prestasi gemilang dengan inovasi “Rumah Cokelat,” yang sukses mengolah kakao menjadi beragam produk bernilai ekonomi tinggi.
Kendati belum berhasil meraih posisi puncak, Desa Separi turut unjuk gigi dengan menampilkan inovasi unggulannya di ajang tersebut. “Kami merasa bangga karena Kukar mampu bersaing di level provinsi. Ini membuktikan bahwa desa-desa kita memiliki potensi yang luar biasa, tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan optimal,” ungkap Irji.

Irji menambahkan bahwa desa-desa saat ini memiliki sumber daya finansial yang memadai untuk menjalankan program-program inovatif. “Desa-desa kini memiliki rekening sendiri, dilengkapi dengan Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), bantuan keuangan, serta program pokok-pokok pikiran dewan. Seluruh sumber daya ini dapat dimanfaatkan secara strategis untuk mengembangkan potensi desa melalui wadah Posyantek,” pungkasnya.

Menurut Arianto, Kepala DPMD Kukar, implementasi teknologi tepat guna di tingkat desa masih perlu ditingkatkan. Ia berharap Posyantek dapat menjadi ruang inovasi bagi masyarakat untuk menghasilkan solusi kreatif, bukan hanya sekadar menjalankan tugas administratif.

“Posyantek diharapkan dapat menghadirkan solusi teknologi yang sederhana, bermanfaat, dan langsung bisa dimanfaatkan oleh warga, bukan hanya sekadar menjalankan kegiatan rutin,” tambahnya. (adv)