TENGGARONG -Pemerintah Desa Suka Maju berkomitmen menjadikan persoalan pengelolaan sampah sebagai program prioritas pada 2026.
Kepala Desa Suka Maju, Kuswara, menegaskan bahwa dana yang telah dialokasikan melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kutai Kartanegara akan diarahkan untuk memperkuat sarana prasarana kebersihan di tingkat desa dan rukun tetangga.
“Informasi terakhir yang kami dapat Rp150 juta untuk tahun 2026. Tentunya sangat membantu kami,” ujar Kuswara, Kamis, 11 September 2025.
Ia menambahkan, anggaran tersebut akan dikelola dengan prinsip transparansi. Menurutnya, banyak pihak kerap meragukan pengelolaan dana desa.
Namun, dengan mekanisme yang telah diterapkan, ia optimistis keraguan itu dapat ditepis. Apalagi, di tingkat RT juga diberi kewenangan untuk mengusulkan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
“RT ini di Rat (Rukun anggaran tetangga) juga bisa mengelola sendiri. Bisa mengajukan apa yang ingin dikelola di masing-masing RT,” ujarnya.
Kuswara menjelaskan, setelah operasional armada sampah berjalan baik, setiap RT akan diwajibkan memiliki tempat penampungan sementara (TPS).
Keberadaan TPS diharapkan dapat menjadi sarana memilah sampah agar memiliki nilai ekonomis dan ditabung di bank sampah.
“Jadi saya konsentrasi di tahun 2026 itu untuk penanganan sampah,” katanya.
Menurut Kuswara, langkah itu realistis karena sarana dan prasarana dasar sudah memadai.
Selain itu, pengelolaan sampah telah memiliki tenaga khusus yang siap bekerja. Ia berharap ke depan masyarakat semakin terlibat aktif menjaga lingkungan, tidak hanya melalui pemilahan sampah, tetapi juga melalui partisipasi dalam pengelolaan bank sampah yang memberikan manfaat ekonomi. (mti/adv)
