Berita Terbaru

Transformasi Layanan Desa! DPMD Kukar Pastikan Posyandu All-in-One Terdaftar Resmi di Kemendagri Anggaran Kembali “Normalalisasi” DPMD Kukar Gelar Lomba TTG 2025: Siap Cetak Inovator Desa Lewat Penilaian Terbuka PT Kutai Agro Jaya Sebut Lahan 305 Hektare Lahan di Kutai Kartanegara Dibeli Secara Sah
Festival Art Lanjong 2025 di Taman Ladang Budaya

TENGGARONG – Setelah hampir sepuluh tahun vakum, Festival Art Lanjong kembali hadir pada 22–28 Agustus 2025 di Ladang Budaya (Ladaya) Tenggarong. Gelaran ini mengangkat tema “Habis Barat Terbitlah Timur” dengan menampilkan karya seni yang memadukan kearifan lokal dan nuansa kontemporer.

Tidak sekadar menjadi panggung pertunjukan, festival ini juga berfungsi sebagai ruang pembelajaran, diskusi, serta jejaring bagi para seniman. Selama sepekan, pengunjung disuguhi beragam agenda, mulai dari kompetisi teater tingkat nasional, workshop, sarasehan, pameran seni, hingga kolaborasi lintas negara.

Festival tahun ini semakin istimewa dengan kehadiran seniman dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, Spanyol, hingga Brasil. Kolaborasi internasional tersebut diyakini akan memperkaya pengalaman seni masyarakat Kukar sekaligus membuka wawasan baru.

Direktur Komunitas Lanjong, Kosis Ahoren, menuturkan bahwa kehadiran festival ini merupakan upaya memperkenalkan seni kontemporer kepada masyarakat Tenggarong.

“Kami ingin memperluas wawasan masyarakat tentang seni modern tanpa mengabaikan akar budaya Kutai. Walaupun mungkin masih terasa asing, kami yakin masyarakat akan menikmati,” ujarnya saat konferensi pers di Cafe Kong Djie, Selasa (19/8/2025).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, memberikan apresiasi atas kembalinya Festival Art Lanjong. Ia menilai kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa seni dan budaya Kukar layak mendapat panggung lebih luas.

“Festival ini memperlihatkan bahwa Kutai memiliki kekayaan seni yang patut dipromosikan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Harapannya, festival ini sukses dan membawa dampak positif bagi budaya lokal,” ucapnya.

Thauhid menambahkan, pemerintah daerah siap mendukung penyelenggaraan festival, baik melalui fasilitas maupun koordinasi teknis agar seluruh rangkaian acara berjalan lancar.

Bagi Komunitas Lanjong, festival ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menjadi ruang edukasi dan kolaborasi. Seniman lokal mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan seniman mancanegara, sementara masyarakat bisa menikmati sekaligus belajar dari ragam karya yang ditampilkan.

“Intinya, festival ini menyatukan seni, edukasi, dan kebudayaan. Semua pihak bisa berkarya sekaligus menjaga warisan budaya Kutai agar tetap hidup dan dikenal dunia,” tutup Thauhid. (adv)