
TENGGARONG – Lagu Erau, mahakarya almarhum Amat Gambus, akan hadir dengan sentuhan modern! Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura tengah menggarap video klip lagu legendaris ini untuk perayaan Erau Adat Kutai 2025.
“Kami ingin menghadirkan musik yang bisa diterima generasi muda, tetapi tetap menonjolkan alat musik khas Kutai seperti gamelan dan gendang,” tegas Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, memastikan identitas Kutai tetap terjaga.
Namun Pemkab Kukar menekankan pentingnya menjaga keaslian instrumen musik tradisional meskipun dihadirkan dengan aransemen baru. Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menegaskan bahwa modernisasi musik tidak boleh menghilangkan identitas asli Kutai. Sebelum proses produksi dimulai, pihak Disdikbud terlebih dahulu meminta restu keluarga almarhum Amat Gambus. Menurut Thauhid, langkah itu merupakan bentuk penghormatan sekaligus menjaga nilai etika dalam berkesenian.
“Alhamdulillah keluarga beliau mendukung penuh, sehingga semangat menjaga tradisi ini semakin kuat,” ungkapnya.
Aransemen musiknya akan memadukan harmoni instrumen modern dengan nuansa etnik Kutai. Walaupun dikemas dalam sentuhan pop, instrumen tradisional tetap menjadi pusat perhatian agar identitas daerah tidak hilang.
Selain musik, video klip khusus juga tengah disiapkan untuk memperluas jangkauan karya ini. Video tersebut akan diluncurkan bersamaan dengan pengumuman logo dan rangkaian acara Erau Adat Kutai 2025 pada akhir bulan.
Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21, Sultan Aji Muhammad Arifin, juga memberikan dukungan penuh. Ia menekankan bahwa menjaga musik tradisional adalah bagian dari tanggung jawab bersama.
“Erau bukan hanya pesta rakyat, tetapi juga wadah pelestarian warisan leluhur,” tegasnya.
Lewat langkah ini, pemerintah berharap generasi muda dapat lebih mengenal musik tradisional dan menjadikannya sebagai kebanggaan daerah.
“Harapan kami, musik Erau dengan sentuhan tradisional ini bisa menjadi ikon budaya sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga warisan Kutai,” tutup Thauhid. (adv)