Berita Terbaru

Perjuangan Haikal Pasca-Amputasi: Santri Ponpes Al Khoziny Itu Jalani Pemulihan Menunjang Kinerja Pemda, Satpol PP Kukar Dilatih Kombinasikan Ketegasan dan Negosiasi Massa “Dari Tenggarong ke Nusantara: Kukar Siapkan Arah Baru Pembangunan Berkelanjutan”
Meriam, salah satu cagar budaya yang menjadi daya tarik di Taman Titik Nol, Kutai Kartanegara.

TENGGARONG – Arkeolog dicari! Disdikbud Kukar kesulitan merawat situs bersejarah karena minimnya SDM ahli, terutama arkeolog. M. Saidar, Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya Disdikbud Kukar, menuturkan bahwa perawatan situs sejarah tidak bisa dilakukan sembarangan dan memerlukan tenaga ahli dengan latar belakang khusus. Salah satunya arkeolog.

“Kami menyadari bahwa pelestarian cagar budaya tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu adanya kerjasama dengan berbagai pihak, seperti akademisi, komunitas, dan masyarakat,” tutur M. Saidar.

Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya Disdikbud Kukar, M. Saidar, menuturkan bahwa perawatan situs sejarah tidak bisa dilakukan sembarangan. Menurutnya, diperlukan tenaga ahli dengan latar belakang khusus, salah satunya arkeolog.

“Untuk perawatan memang ada tantangan tersendiri. Kami masih kesulitan karena SDM yang tersedia belum ada yang benar-benar ahli dalam bidang ini,” jelasnya.

Banyak bangunan peninggalan sejarah maupun struktur lama yang membutuhkan penanganan profesional. Sayangnya, hingga kini Kukar belum memiliki arkeolog yang menetap di daerah.

“Cagar budaya tidak boleh ditangani asal-asalan. Harus ada keahlian khusus, sementara di Kukar sendiri arkeolog belum tersedia,” ujarnya.

Untuk mengatasi keterbatasan itu, Disdikbud Kukar menggandeng Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK). Setiap ada laporan kerusakan situs, baik akibat faktor alam, tertimpa pohon, maupun pembangunan lain, langsung ditindaklanjuti dengan bantuan tim ahli dari BPK yang memiliki tenaga bersertifikat.

“Kami selalu berkoordinasi dengan pihak provinsi yang memang memiliki tim ahli lengkap,” tambah Saidar.

Meski menghadapi keterbatasan, Saidar menegaskan Disdikbud Kukar terus berkomitmen menjaga warisan budaya. Dengan dukungan pemerintah provinsi dan BPK, pihaknya optimistis pelestarian cagar budaya akan semakin maksimal.

“Harapan kami, warisan sejarah Kukar tetap terjaga sehingga dapat dinikmati generasi sekarang maupun yang akan datang,” jelasnya. (adv)