
TENGGARONG – Menjelang berlangsungnya Festival Budaya Erau 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) mengadakan technical meeting untuk para peserta lomba tradisi. Pertemuan ini digelar di Aula serbaguna lantai 3 kantor Disdikbud, Rabu (17/9/2025).
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, mengatakan forum tersebut penting sebagai wadah penyamaan persepsi antara panitia dan peserta.
“Dengan adanya technical meeting, diharapkan saat lomba nanti semua bisa berjalan tertib sesuai aturan yang sudah ditetapkan,” ungkapnya.
Ada empat cabang lomba yang siap digelar tahun ini, yakni tarsul, tari jepen, musik tingkilan, dan lagu Kutai. Khusus kategori lagu Kutai, panitia menegaskan hanya bentuk tingkilan asli yang diperbolehkan, bukan versi modifikasi modern.
Aturan lain juga cukup ketat. Peserta lomba dibatasi maksimal 20 orang per kategori, dengan durasi penampilan tari hanya lima menit. Syair tarsul wajib karya sendiri dan tidak boleh mengandung unsur provokasi maupun SARA. Begitu pula dengan tari jepen yang harus mempertahankan bentuk tradisional, bukan hasil kreasi baru.
Semua peserta juga diwajibkan mengenakan busana adat Kutai, seperti baju cinan, miskat, atau takwo. Untuk kategori lagu, panitia menyediakan daftar pilihan, di antaranya Erau, Nasi Bekepor, Buah Bolok, hingga Mahakam Gubangku Hanyut.
Ia berharap lomba ini bukan hanya jadi tontonan meriah, tetapi juga cara menjaga keaslian seni dan tradisi Kutai agar tetap hidup di tengah masyarakat.
“Antusiasme masyarakat sangat besar, tapi memang perlu dibatasi supaya penampilan bisa tertata dengan baik,” tutupnya. (adv)