
TENGGARONG – Rangkaian Erau Adat Kutai 2025 kini tak hanya menjadi warisan dan pesta budaya, tetapi juga dimanfaatkan secara optimal sebagai media pembelajaran langsung untuk anak usia dini (PAUD). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar mengapresiasi inisiatif sekolah yang membawa siswa PAUD berpartisipasi, menjadikan tradisi sebagai ruang kelas terbuka untuk menanamkan kearifan lokal sejak dini.
Kepala Bidang PAUD Disdikbud Kukar, Pujianto, menegaskan bahwa Erau adalah momen emas untuk mengenalkan dasar-dasar budaya Kutai Kartanegara kepada generasi penerus. Ia mencontohkan, tradisi Beseprah yang dilakukan banyak lembaga PAUD menjadi cara efektif anak-anak belajar sambil merasakan langsung atmosfer kebersamaan.
“Lewat partisipasi langsung ini, anak-anak kita bisa tahu nilai-nilai luhur dan kearifan lokal Kutai Kartanegara, dan yang paling penting, mereka terdorong untuk melestarikannya di kemudian hari,” ujar Pujianto, Senin (29/9/2025).
Pujianto sangat mendorong inisiatif ini dan berharap semakin banyak lembaga PAUD yang meniru langkah tersebut. Keterlibatan dalam perayaan adat, katanya, harus menjadi bagian dari kurikulum yang berkelanjutan, bukan sekadar acara insidental.
Dengan mengalami langsung atmosfer tradisi, anak-anak tidak hanya menerima cerita dari buku, tetapi juga membangun ikatan emosional dengan budaya mereka sendiri.
“Erau mengajarkan anak-anak tentang identitas dan nilai-nilai luhur. Kami berharap mereka bisa menyerap hal positif tersebut dan menjadi penerus yang bangga terhadap budaya daerah,” ujarnya. (adv)