
TENGGARONG – Ekspo Erau Adat Kutai 2025 resmi ditutup dengan capaian luar biasa, mencatatkan perputaran uang mencapai Rp2,6 miliar selama sepekan pelaksanaan. Kesuksesan finansial ini menjadi bukti nyata dampak signifikan acara budaya terhadap roda perekonomian lokal. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menegaskan bahwa ekspo ini berhasil memicu aktivitas ekonomi meskipun diselenggarakan sepenuhnya secara mandiri oleh pihak ketiga tanpa dukungan dana dari pemerintah daerah.
Capaian perputaran uang Rp2,6 miliar tersebut berasal dari 24 stand utama dan 109 tenda UMKM. Rata-rata per hari, setiap pelaku usaha mencatat perputaran mencapai Rp3 juta, dengan total akumulasi transaksi harian mencapai Rp327 juta.
Thauhid Afrilian Noor menjelaskan bahwa secara keseluruhan, perayaan Erau memiliki dua dimensi: dimensi sakral yang masih terus berjalan hingga prosesi merebahkan Tiang Ayu, dan dimensi ekonomi-hiburan yang diwakili oleh ekspo.
“Dukungan dari pihak penyelenggara ekspo patut kami hargai. Sebab, manfaat finansial dari acara ini benar-benar dirasakan langsung oleh UMKM yang berpartisipasi,” ujar Thauhid.
Pihak panitia, yang didukung oleh Fajri Toys, bahkan menyediakan 10 tenda gratis bagi pedagang kecil lokal sebagai bentuk perhatian terhadap usaha mikro. Melihat hasil ini, Disdikbud Kukar berharap Ekspo Erau dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan bahkan ditingkatkan skalanya di tahun-tahun mendatang.
“Acara Erau yang sesungguhnya berada di bawah Kesultanan dan ritualnya belum selesai, sedangkan kegiatan ekspo ini hanyalah segmen terpisah yang bertujuan mendukung aspek hiburan dan transaksi ekonomi,” ucapnya. (adv)