Berita Terbaru

Perjuangan Haikal Pasca-Amputasi: Santri Ponpes Al Khoziny Itu Jalani Pemulihan Menunjang Kinerja Pemda, Satpol PP Kukar Dilatih Kombinasikan Ketegasan dan Negosiasi Massa “Dari Tenggarong ke Nusantara: Kukar Siapkan Arah Baru Pembangunan Berkelanjutan”
Kepala Disdikbud kukar, Thauhid Afrilian Noor, saat memberikan arahan dalam kegiatan sosialisasi Perizinan Satuan Pendidikan di Tenggarong. Ia menekankan pentingya koordinasi antara UPT, pengawas, dan kepala sekolah agar sistem pendidikan di kukar berjalan terstruktur, transparan, dan berkualitas.

TENGGARONG — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara menegaskan kembali peran strategis setiap unsur dalam penyelenggaraan pendidikan di tingkat kabupaten. Penegasan ini disampaikan Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Aprilian Noor, saat membuka kegiatan Sosialisasi Perizinan Satuan Pendidikan, Selasa (29/7/2025).

Dalam kesempatan itu, Thauhid menekankan pentingnya peran Unit Pelaksana Teknis (UPT) di tingkat kecamatan sebagai ujung tombak pendampingan sekolah. Meski secara nasional istilah UPT telah berganti menjadi Koordinator Wilayah (Korwil), di Kukar istilah UPT tetap dipertahankan sebagai identitas kerja di lapangan.

“UPT adalah tangan panjang Dinas Pendidikan di wilayah. Meski secara aturan disebut Korwil, di Kukar istilah UPT tetap kita gunakan karena melekat dengan budaya kerja kami,” jelas Thauhid.

Selain itu, Thauhid menyoroti peran pengawas pendidikan yang meski jumlahnya terbatas, berfungsi memastikan mutu sekolah melalui pembinaan terjadwal. Pengawas dibantu Koordinator Pengawas (Korwas) untuk menjaga koordinasi dan kualitas pengawasan, salah satunya adalah Pak Rubianto yang bertugas di kantor Disdikbud.

Tak kalah penting, kepala sekolah menjadi ujung pelayanan pendidikan di sekolah. Penetapan jabatan kepala sekolah dilakukan melalui SK Bupati, namun pembinaan sehari-hari tetap berada di bawah pengawasan Disdikbud.

“Banyak kepala sekolah masih menjabat sebagai PLT. Harapannya, penetapan definitif segera dilakukan agar stabilitas kepemimpinan di sekolah tetap terjaga,” ujar Thauhid.

Kegiatan sosialisasi ini juga bertujuan agar masyarakat dan perangkat desa memahami struktur dan alur pendidikan di Kukar, sehingga koordinasi dapat berjalan lebih lancar.

“Dengan pemahaman yang sama tentang peran UPT, pengawas, dan kepala sekolah, semua pihak bisa bekerja efektif. Sistem pendidikan bukan sekadar aturan, tapi jaringan kerja yang saling mendukung,” tutup Thauhid.

Melalui penegasan ini, Disdikbud Kukar menekankan bahwa setiap lini dalam sistem pendidikan daerah memiliki tanggung jawab yang jelas, demi tercapainya layanan pendidikan yang terstruktur, berkualitas, dan merata di seluruh wilayah Kutai Kartanegara. (adv)