Berita Terbaru

Delapan Warga Ditetapkan Tersangka, Pengacara Gunawan Turun Tangan secara Sukarela Digitalisasi Pelayanan Publik Permudah Urusan Administrasi Warga Loa Ulung Embung Muhuran Mulai Hasilkan Panen Melimpah, “Kami” Terkejut Ikan Mengumpul Ber-ton-ton
Ilustrasi: Melalui program ILP dan PMT bergizi, Desa Batuq berkomitmen wujudkan masyarakat sehat dan bebas stunting.

TENGGARONG – Pemerintah Desa Batuq, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan masyarakat sehat dan bebas stunting. Melalui penguatan layanan kesehatan terpadu di Posyandu, desa ini kini menjadi contoh nyata bagaimana pelayanan dasar bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Kepala Desa Batuq, Suwandi, menjelaskan bahwa pihaknya mengembangkan konsep Integrasi Layanan Primer (ILP) agar warga dari berbagai kelompok usia—mulai dari bayi, remaja, hingga lansia—dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan berkelanjutan.

“Kami ingin Posyandu menjadi pusat layanan yang ramah bagi semua usia, bukan hanya tempat penimbangan balita. Di sini warga bisa berkonsultasi, memeriksa kesehatan, hingga mendapatkan edukasi gizi,” ujar Suwandi.

Kegiatan Posyandu di Desa Batuq kini digelar secara rutin setiap bulan dan menjadi agenda yang dinanti warga. Pemerintah desa juga melibatkan para ketua RT untuk memastikan partisipasi masyarakat semakin tinggi.

“Kami ajak para ketua RT aktif mengingatkan warganya. Dengan begitu, semua bisa terpantau kesehatannya dan tidak ada yang terlewat,” tambahnya.

Menariknya, hasil pemantauan kesehatan di Desa Batuq menunjukkan perkembangan menggembirakan. Hingga akhir tahun 2025, tidak ditemukan kasus stunting di desa tersebut. Namun, pemerintah desa tidak berpuas diri. Berbagai langkah pencegahan tetap dilakukan secara konsisten.

Salah satunya melalui Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita. Program ini menyasar peningkatan gizi keluarga agar anak-anak tumbuh sehat dan cerdas.

“PMT menjadi kunci dalam menjaga asupan gizi masyarakat. Kami jalankan secara berkesinambungan supaya kondisi kesehatan warga tetap prima,” jelas Suwandi.

Dengan penerapan ILP dan penguatan peran Posyandu, Desa Batuq kini bergerak menuju desa sehat dan tangguh. Upaya ini sekaligus mendukung program nasional dalam penurunan angka stunting serta peningkatan kualitas hidup masyarakat perdesaan.

“Kami percaya, desa yang kuat dimulai dari warganya yang sehat. Itulah semangat kami membangun Batuq,” tutup Suwandi optimistis. (adv)