Berita Terbaru

Delapan Warga Ditetapkan Tersangka, Pengacara Gunawan Turun Tangan secara Sukarela Digitalisasi Pelayanan Publik Permudah Urusan Administrasi Warga Loa Ulung Embung Muhuran Mulai Hasilkan Panen Melimpah, “Kami” Terkejut Ikan Mengumpul Ber-ton-ton
Kepala Desa Loa Ulung, Hermi Kuaria

TENGGARONG SEBERANG – Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) di Desa Loa Ulung Kecamatan Tenggarong Seberang memberikan kemudahan besar bagi warga dalam mengurus berbagai keperluan administrasi. Kepala Desa Loa Ulung, Hermi Kuaria, mengungkapkan bahwa layanan digital tersebut kini menjadi pusat pelayanan masyarakat. Pernyataan itu disampaikan pada Kamis (21/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa pelayanan yang sebelumnya harus dilakukan secara manual kini dapat diselesaikan melalui sistem berbasis digital. Perubahan ini dinilai sangat membantu masyarakat karena tidak lagi menghadapi proses yang panjang dan rumit seperti sebelumnya.

Pelayanan administrasi kini dapat diakses dengan mudah hanya melalui tautan website desa.

“Sekarang karena serba adanya pelayanan secara digital jadi mudah sekali,” ujar Hermi.

Kemudahan ini disebut sangat terasa terutama bagi warga yang memiliki keterbatasan waktu untuk datang langsung ke kantor desa.

Melalui Posyantek, layanan yang tersedia meliputi pengurusan KK, KTP, hingga dokumen surat menyurat lainnya yang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Dengan sistem yang telah terintegrasi secara digital, proses pemeriksaan dan verifikasi dokumen dapat dilakukan lebih cepat.

Website loaulung.desakaltim.id menjadi fasilitas utama untuk berbagai pelayanan tersebut. Informasi syarat dokumen, proses pendaftaran, hingga alur pengambilan berkas disediakan secara transparan dan mudah dipahami oleh warga.

Hermi menilai bahwa digitalisasi pelayanan tidak hanya memberikan kemudahan bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan kecepatan kerja perangkat desa dalam pengelolaan administrasi. Ia menekankan bahwa pengurangan proses manual membuat pelayanan lebih efektif dan efisien.

“Digitalisasi pelayanan bukan hanya mempermudah masyarakat, tetapi juga meningkatkan kecepatan kerja perangkat desa dalam mengelola administrasi. Dengan berkurangnya aktivitas manual, pelayanan menjadi jauh lebih efektif dan efisien,” ucap Hermi.

Meskipun begitu, pemerintah desa tetap menyediakan layanan tatap muka untuk warga yang belum terbiasa menggunakan teknologi digital. Pendekatan ini dilakukan agar semua lapisan masyarakat tetap mendapat pelayanan optimal tanpa terkendala kemampuan teknologi.

Ia menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur sistem layanan, sekaligus mendorong peningkatan literasi digital masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur sistem layanan, termasuk meningkatkan literasi digital masyarakat,” tegasnya.

Ia berharap pelayanan publik berbasis digital ke depannya dapat menjadi budaya baru yang benar-benar menyatu dengan kehidupan masyarakat.

“Harapannya ke depan seluruh pelayanan publik berbasis digital dapat menjadi budaya baru yang sepenuhnya membaur dengan kehidupan warga,” pungkasnya. (adv)