Berita Terbaru

“Hadirnya PT KAJ di Persidangan Kedua: Sinyal Terangnya Jalan Menuju Inti Sengketa Lahan Suka Bumi” Tunggakan Retribusi Pasar di Kukar Capai Rp12 Miliar, Terjadi Sejak 2017 KIKA Sebut Banjir Sumatera sebagai “Bencana Kebijakan”, Desak Pemerintah Utamakan Sains dan Hentikan Proyek Nonprioritas
Penampilan adat Dayak mewarnai rangkaian Festival Kampung Seraong di Desa Jembayan Tengah, menghadirkan nuansa budaya yang kaya dan mempererat kebersamaan masyarakat.

TENGGARONG – Budaya hidup karena masyarakatnya. Semangat itu tercermin kuat dalam pelaksanaan Festival Kampung Seraong ke-5 di Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, yang digelar pada 10–12 Juni 2025. Acara ini bukan hanya perayaan seni, tetapi juga bentuk nyata gotong royong warga dalam menjaga warisan budaya lokal.

Festival yang dirangkai dengan peringatan HUT ke-19 Desa Jembayan Tengah ini sepenuhnya diinisiasi oleh masyarakat setempat dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, warga terlibat aktif menciptakan ruang ekspresi budaya yang menghidupkan kembali nilai kebersamaan dan cinta tradisi.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Puji Utomo, mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, festival ini menjadi contoh konkret bagaimana budaya bisa menjadi penggerak pembangunan sosial di tingkat lokal.

“Festival ini bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana pembelajaran budaya yang hidup. Anak-anak dan generasi muda dapat mengenal langsung akar tradisi mereka,” ujar Puji pada (10/6)

Rangkaian acara festival meliputi Pentas Seni Budaya Beseprah, musik tradisional, tabligh akbar Habsyi, lomba mewarnai, bazar UMKM, hingga senam zumba. Selain memperkuat identitas budaya, kegiatan ini juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha lokal.

Puji menegaskan bahwa keberhasilan Festival Kampung Seraong adalah bukti sinergi lintas sektor yang kuat di Kukar.

“Ketika masyarakat, pemerintah, lembaga pendidikan, dan pelaku usaha berjalan beriringan, maka pelestarian budaya akan berdampak nyata bagi kesejahteraan,” tuturnya.

Selama tiga hari pelaksanaan, ribuan pengunjung dari berbagai wilayah datang meramaikan festival yang penuh warna dan kebersamaan itu. Lebih dari sekadar ajang hiburan, Festival Kampung Seraong ke-5 menjadi simbol persatuan dan kebanggaan masyarakat Jembayan Tengah dalam merawat identitas daerahnya.

Budaya tidak lagi dipandang sebagai peninggalan masa lalu, melainkan kekuatan kolektif yang menggerakkan masa depan Kutai Kartanegara. (adv)