Berita Terbaru

Meriah, Karnaval HUT ke-80 RI di Desa Bukit Pariaman Angkat Tema Budaya Nusantara Kukar Kibarkan Semangat Pahlawan di HUT ke-80 RI, Meski Gerimis Sempat Menyapa Pulau Kumala Bersolek: Waterboom Megah Siap Manjakan Wisatawan di 2026

TENGGARONG– Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak pernah melarang sekolah menggelar acara perpisahan bagi siswa. Namun, kegiatan tersebut harus dilaksanakan secara sederhana dan tidak menimbulkan beban finansial bagi orang tua.

Penegasan itu disampaikan oleh Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, saat menghadiri acara pelepasan siswa kelas IX angkatan ke-66 SMP Negeri 1 Tenggarong yang berlangsung di halaman sekolah tersebut, Kamis, 12 Juni 2025.

Menurut Thauhid, esensi perpisahan adalah momen kebersamaan yang tidak perlu dirayakan dengan cara berlebihan. Pemerintah, kata dia, hanya membatasi kegiatan yang berpotensi menjadi beban ekonomi bagi keluarga siswa.

“Kegiatan yang dilarang adalah yang membebani. Jangan sampai harus menyewa bus keluar kota atau mengadakan acara mewah. Cukup dilaksanakan di sekolah, dengan cara sederhana, tapi tetap bermakna,” ujarnya di hadapan para guru, orang tua, dan tamu undangan yang hadir.

Ia menekankan bahwa kegiatan pelepasan semacam ini bersifat opsional dan murni inisiatif dari komite sekolah dan para orang tua, tanpa melibatkan pendanaan dari sekolah atau mewajibkan partisipasi seluruh siswa. “Tidak boleh ada paksaan. Ini kegiatan sukarela,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Thauhid mendorong agar kreativitas siswa tidak hanya terlihat saat momen perpisahan. Ia menyarankan agar kegiatan ekstrakurikuler seperti tari, musik, dan band sekolah dapat dijadwalkan secara rutin, minimal setiap tiga bulan, untuk terus menumbuhkan semangat berkarya di kalangan pelajar.

“Tidak perlu menunggu acara perpisahan untuk menampilkan talenta siswa. Kita bisa jadikan kegiatan seni sebagai agenda berkala, supaya potensi mereka terus diasah,” tambahnya.

Lebih lanjut, Thauhid menyampaikan bahwa seluruh SMP di wilayah Kukar saat ini telah menjadi kandidat sekolah rujukan Google. Langkah ini, menurutnya, merupakan bagian dari transformasi digital yang sedang diupayakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah.

Ia juga menyampaikan harapannya kepada 284 siswa lulusan tahun ini agar terus menjaga semangat belajar dan menjadi teladan di jenjang pendidikan selanjutnya.

“Anak-anak kita ini adalah harapan masa depan Kukar. Kita ingin mereka tumbuh menjadi generasi yang membanggakan,” katanya.

Acara pelepasan siswa itu turut dihadiri oleh Kabag Kesra Setkab Kukar Dendi Irwan Fahriza, Kepala SMPN 1 Tenggarong Imam Huzaeni, perwakilan Kapolsek Tenggarong, Lurah Panji Isnaniah, Ketua Komite Sekolah Syahrul Syamsuddin, Ketua Panitia Pelepasan Sutopo Gasif, serta kepala sekolah SMP se-Kecamatan Tenggarong.

Hadir pula para dewan guru, staf sekolah, orang tua murid, dan seluruh siswa kelas IX angkatan ke-66. (adv/mti)