
TENGGARONG – Di era pendidikan yang menuntut kreativitas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara menghadirkan inovasi bagi sekolah dasar melalui distribusi alat peraga pendidikan. Bantuan ini dirancang bukan sekadar untuk melengkapi fasilitas, tetapi untuk menjadi jembatan interaktif yang mendorong anak-anak lebih antusias belajar.
Ahmad Nurkhalis, Kepala Bidang Pendidikan SD Disdikbud Kukar, menegaskan pentingnya pemanfaatan maksimal alat peraga. “Alat ini harus digunakan, bukan hanya disimpan. Kami ingin setiap anak merasakan manfaatnya secara langsung dalam proses belajar,” ungkapnya saat membuka Workshop Penguatan Literasi dan Numerasi di Hotel Grand Fatma, Tenggarong, Senin (30/6/2025).
Alat peraga yang tersedia di setiap sekolah merupakan sarana kreatif untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Dengan metode belajar yang menyenangkan dan interaktif, siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga terlibat aktif dalam proses belajar yang membangkitkan rasa ingin tahu mereka.
“Bantuan ini bukan sekadar fisik, tetapi pemicu semangat belajar. Saat anak-anak bisa belajar sambil bermain, pemahaman mereka terhadap materi akan lebih cepat dan mendalam,” jelas Nurkhalis.
Lebih lanjut, Disdikbud mengajak para guru untuk mengintegrasikan alat peraga dalam berbagai metode pengajaran, termasuk melalui permainan edukatif yang menstimulasi partisipasi siswa. Pendekatan ini sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran kreatif dan menyenangkan.
Untuk memastikan manfaat alat peraga dirasakan secara optimal, Disdikbud Kukar juga melakukan pemantauan dan evaluasi penggunaan alat di sekolah. Setiap sekolah diharapkan memberikan laporan mengenai kondisi dan efektivitas alat peraga dalam mendukung kegiatan belajar-mengajar.
“Dengan alat peraga yang digunakan secara tepat, kami optimis mutu pembelajaran di sekolah dasar akan meningkat, dan anak-anak lebih siap menghadapi tantangan pendidikan di masa depan,” tutup Nurkhalis. (adv)
