Berita Terbaru

Muara Muntai Ilir Bentuk Kawasan Bebas Buta Huruf Hijaiyah Lewat GEMA Mengaji di Setiap RT Festival Batu Bumbun Jadi Panggung UMKM Muara Muntai Ilir Tumbuh dan Dikenal Luas Festival Batu Bumbun Dorong Ekonomi Warga dan Lestarikan Budaya Muara Muntai
“Menapaki warisan budaya Kutai: Rumah adat fungsional ini tidak hanya menghadirkan keindahan arsitektur tradisional, tetapi juga menjadi tempat singgah nyaman bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa lokal secara langsung.”

TENGGARONG – Menggabungkan tradisi dan kenyamanan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara menghadirkan konsep rumah adat fungsional yang tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga tempat beristirahat bagi wisatawan. Inovasi ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung menikmati kekayaan arsitektur Kutai di kawasan wisata dengan kunjungan tinggi.

M. Saidar, Pamong Budaya Ahli Muda Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Kukar, menuturkan bahwa setiap rumah adat Kutai memiliki karakter dan ciri khas masing-masing. Tahun ini, pembangunan difokuskan pada satu tipe rumah adat yang mewakili identitas lokal Kukar.

“Rumah adat yang dibangun bukan sekadar replika. Selain menyajikan keindahan arsitektur tradisional, bangunan ini bisa difungsikan sebagai ruang istirahat bagi pengunjung,” ujar Saidar, Jumat (11/7/2025).

Proyek ini didukung anggaran APBD sebesar Rp135 juta, dengan target penyelesaian sebelum akhir tahun. Tidak hanya fisik bangunan, rumah adat fungsional juga akan dilengkapi narasi edukatif yang menjelaskan filosofi dan sejarah arsitekturnya, sehingga pengunjung bisa belajar sekaligus menikmati suasana tradisional.

“Setiap pengunjung bisa merasakan pengalaman budaya yang hidup, sambil memahami makna di balik setiap detail rumah adat Kutai,” jelasnya.

Saidar menekankan bahwa inisiatif ini menjadi jembatan antara pelestarian warisan budaya dan pengembangan pariwisata. Rumah adat fungsional diharapkan tidak hanya memperkenalkan identitas lokal, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan wisatawan.

“Harapannya, rumah adat ini menjadi ikon yang memadukan edukasi budaya dan pengalaman wisata yang menyenangkan,” pungkasnya. (adv)