
KUTAI KARTANEGARA – PERSPEKTIF.INFO – Pemerintah Desa Muara Kaman Ulu resmi memulai pembangunan pelantar wisata berbahan kayu ulin di kawasan Sungai Matang. Proyek ini digadang-gadang menjadi ikon wisata baru yang tak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga mampu menggerakkan ekonomi kreatif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pembangunan tahap awal pelantar dimulai tahun ini dengan memanfaatkan Dana Desa senilai Rp75 juta. Kepala Desa Muara Kaman Ulu, Hendra, mengatakan pengerjaan dilakukan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan anggaran.
“Ini pengerjaannya kita jalankan terus dan bertahap, tidak langsung selesai. Jadi berkelanjutan,” ujar Hendra kepada awak media, Jumat (28/8/2025).
Hendra menambahkan, desain pelantar terinspirasi dari Taman Tanjung di Kecamatan Tenggarong yang menjadi ruang publik favorit warga. Kayu ulin dipilih sebagai material utama karena memiliki ketahanan yang kuat terhadap cuaca. “Kita bangunkan pelantaran seperti di Taman Tanjung, Kecamatan Tenggarong,” jelasnya.
Meski begitu, ia tidak menampik kebutuhan anggaran yang jauh lebih besar untuk menyelesaikan pembangunan secara penuh. Diperkirakan biaya bisa mencapai miliaran rupiah. Untuk mempercepat proses, pihak desa berencana menggandeng perusahaan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga tidak sepenuhnya membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Lokasi pelantar yang dipilih berada di sisi barat Sungai Matang. Menurut Hendra, kawasan tersebut memiliki daya tarik alami dengan panorama matahari terbit yang indah. “Kita pilih lokasi ini agar wisatawan dapat menikmati pemandangan matahari terbit. Tempat itu bakal jadi ikon wisata baru,” ungkapnya.
Tak hanya sekadar destinasi wisata, proyek pelantar kayu ulin ini juga masuk dalam rencana jangka panjang desa untuk menciptakan ruang publik yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif warga. Tahun depan, Pemdes menargetkan penambahan anggaran minimal Rp100 juta guna melanjutkan pembangunan.
“Harapan kami, pelantar wisata Sungai Matang benar-benar bisa menjadi ikon baru Kutai Kartanegara dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Hendra. Adv (RL)