Berita Terbaru

Kukar Ramah Investor Sawit: Penghargaan Jadi Bukti Nyata!  BUMDes Citra Sejahtera Lolos Seleksi BUMDes Terbaik Tingkat Provinsi Kaltim 2025 Kutai Kartanegara Siap Jadi Penyangga Pangan IKN
Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji menghadiri panen raya Padi Inpari 32 di lahan pertanian Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara

TENGGARONG-Kabupaten Kutai Kartanegara kembali menegaskan perannya sebagai penyanggah pangan utama di Kalimantan Timur melalui panen raya padi Inpari 32 yang digelar di lahan pertanian Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Rabu, 10 September 2025.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum perayaan hasil panen, tetapi juga refleksi strategi pembangunan pertanian yang terus dikembangkan oleh pemerintah daerah.

Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kukar, Ahyani Fadianur Diani, menyampaikan bahwa panen padi kali ini semakin meneguhkan posisi Kukar sebagai lumbung pangan Kaltim.

Data Badan Pusat Statistik Kaltim tahun 2024 mencatat luas panen padi di provinsi ini mencapai 57.143,29 hektar, dengan Kukar menyumbang 26.744,87 hektar atau sekitar 46,80 persen. Produksi Gabah Kering Giling (GKG) Kukar juga menonjol, mencapai 115,10 ribu ton dan menyumbang 50,71 persen dari total produksi GKG Kaltim.

Ahyani menekankan bahwa posisi Kukar akan semakin strategis dengan hadirnya Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara), yang diperkirakan akan menampung 4-5 juta penduduk.

“Ini tentunya merupakan peluang sekaligus tantangan bagi kita semua, utamanya Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai wilayah penyanggah pangan IKN,” ujarnya.

Pemkab Kukar menegaskan komitmennya terhadap pembangunan pertanian sebagai salah satu program prioritas. Strategi yang diterapkan mencakup penetapan kawasan pertanian berbasis padi sawah di lima kawasan dengan total luas ±8.093,06 hektar, pembangunan serta perbaikan infrastruktur pertanian, modernisasi melalui fasilitasi alat dan mesin pertanian, serta dukungan tenaga pendamping lapangan melalui Program Penyuluh Pertanian Swadaya (PPL). Akses modal tanpa agunan dan bunga juga disediakan melalui Program Kredit Kukar Idaman (KKI).

Program pembangunan pertanian ini juga diperkuat melalui Program Kukar Idaman Terbaik (Inovatif, Daya Saing, Mandiri, Terbukti, Berprestasi, dan Kerja Nyata), yang bertujuan mewujudkan “Fondasi Pusat Pangan, Pariwisata, Industri Hijau yang Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.”

Dukungan Pemprov Kaltim diharapkan mampu mengatasi kendala utama pengembangan padi sawah, termasuk pengairan, jalan usaha tani, alsintan, dan menurunnya jumlah rumah tangga petani.

Ahyani menegaskan, dengan sistem pengairan, infrastruktur, alat, dan sumber daya manusia yang baik, produktivitas padi dapat meningkat, termasuk frekuensi tanam atau indeks pertanaman (IP) per tahun.

Peningkatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, terlebih dengan kebijakan serapan gabah pemerintah pusat yang kini memberikan harga lebih layak.

Panen raya ini dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sidodadi dan dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji.

Dalam kesempatan itu, Seno menekankan bahwa keberhasilan panen ini menjadi bukti nyata dari program swasembada pangan yang tengah dijalankan di wilayah Kaltim.

Menurutnya, kegiatan semacam ini menunjukkan jalannya visi misi Presiden RI Prabowo untuk mewujudkan Kaltim Swasembada Pangan 2026.

“Ini menunjukkan program kerja Presiden RI berjalan baik, tujuannya untuk mensejahterakan petani dan Indonesia maju. Harap semua pihak termasuk Pupuk Kaltim selalu membantu petani melalui program pupuk bersubsidi agar para petani memanfaatkan lahannya agar produktif,” ujar Seno.

Ketua Gapoktan Mangkurawang, Yuhardinsyah, menuturkan bahwa organisasinya terdiri dari 11 Poktan, dua di antaranya Poktan Wanita, dengan luas lahan sawah 239 hektar dan lahan kering 153 hektar.

Indeks hasil tanam diperkirakan mencapai 3-4 ton gabah per hektar. Ia juga menambahkan adanya kerja sama dengan Bulog untuk menyerap gabah kering dengan harga Rp 6.500 per kilogram.

“Kami harap kerja sama dengan Bulog ini terus berlanjut. Panen raya hari ini buktinya kerja dan semangat petani dengan dorongan pemerintah dan semua pihak yang mendukung kami,” pungkasnya. (mti/adv)