
TENGGARONG – Pemerintah Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus menggenjot pembangunan yang benar-benar berangkat dari kebutuhan warganya. Setiap program kini dirancang agar memberikan dampak langsung bagi masyarakat, bukan sekadar proyek tahunan.
Kepala Desa Loa Kulu Kota, Mohammad Rizali, mengatakan bahwa pembangunan desa tidak lagi dijalankan secara seremonial, melainkan berbasis pada perencanaan jangka panjang yang menyentuh langsung kehidupan warga.
“Kami tidak ingin program desa hanya berhenti di papan proyek. Semua yang kami jalankan harus punya manfaat nyata dan bisa dirasakan masyarakat,” ujar Rizali, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, sektor pertanian dan perikanan masih menjadi tulang punggung ekonomi desa. Karena itu, pemerintah desa fokus memperkuat pengelolaan lahan, memperluas akses pasar, serta memanfaatkan potensi sumber daya lokal untuk memperkuat ketahanan pangan.
Tak hanya pembangunan ekonomi, Pemdes Loa Kulu Kota juga menyalurkan bantuan sosial seperti program bedah rumah bagi warga kurang mampu dan beasiswa pendidikan bagi pelajar berprestasi.
“Kalau lahan dan sumber daya bisa dikelola optimal, hasilnya bukan hanya menambah penghasilan, tapi juga membuat warga lebih mandiri,” jelasnya.
“Kami ingin setiap anak punya kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dukungan kecil dari desa bisa menjadi langkah besar bagi mereka,” tuturnya penuh harap.
Inovasi lain yang tengah mendapat apresiasi warga adalah pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS). Lampu-lampu tenaga surya kini menerangi jalan-jalan utama desa, membuat aktivitas malam warga menjadi lebih aman dan nyaman.
“Sekarang desa terasa lebih hidup di malam hari. Warga bisa berkumpul atau berdagang tanpa khawatir gelap. Alhamdulillah, program ini berjalan berkat dukungan Pemkab Kukar dan semua pihak,” ucap Rizali.
Ke depan, Rizali menegaskan, pemerintah desa akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan pihak swasta, agar setiap program yang digulirkan tidak hanya selesai di pelaksanaan, tetapi juga berkelanjutan.
“Fokus kami sederhana: memastikan setiap langkah pembangunan membawa manfaat langsung bagi masyarakat. Itulah esensi membangun desa,” pungkasnya. (adv)
