Berita Terbaru

“Hadirnya PT KAJ di Persidangan Kedua: Sinyal Terangnya Jalan Menuju Inti Sengketa Lahan Suka Bumi” Tunggakan Retribusi Pasar di Kukar Capai Rp12 Miliar, Terjadi Sejak 2017 KIKA Sebut Banjir Sumatera sebagai “Bencana Kebijakan”, Desak Pemerintah Utamakan Sains dan Hentikan Proyek Nonprioritas

TENGGARONG – Pemerintah Desa Kota Bangun Seberang, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menyiapkan sejumlah program unggulan untuk mendorong kemandirian ekonomi desa. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah desa mengubah pola pembangunan yang semula berfokus pada infrastruktur, menjadi pembangunan berbasis pemberdayaan dan produktivitas masyarakat.

Kepala Desa Kota Bangun Seberang, Yusuf, mengatakan arah pembangunan desa kini diarahkan agar masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku utama dalam menggerakkan ekonomi lokal.

“Kami ingin memperkuat sektor ekonomi warga. Tujuannya supaya masyarakat bisa punya sumber penghasilan sendiri tanpa bergantung pada bantuan,” ujar Yusuf, Rabu (1/11/2025).

Salah satu langkah strategis yang sedang disiapkan adalah pengembangan usaha desa berbasis pangan lokal. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pemerintah desa berencana membuka unit usaha baru yang dapat menampung, mengolah, dan memasarkan hasil pertanian serta peternakan warga.

“Kalau hasil warga bisa diolah dan dijual di desa sendiri, perputaran uangnya juga tetap di sini. Itu yang kami ingin bangun — ekonomi desa yang berputar dari dan untuk masyarakat,” jelasnya.

Tak hanya fokus pada unit usaha, pemerintah desa juga menyiapkan program pelatihan dan pendampingan warga agar mampu mengelola usaha secara mandiri. Pendampingan ini mencakup pelatihan manajemen keuangan, pengemasan produk, hingga strategi pemasaran berbasis digital.

“Tidak cukup hanya memberi modal. Warga juga harus dibekali kemampuan agar usahanya bisa bertahan dan berkembang,” tutur Yusuf.

Ia berharap, melalui langkah-langkah tersebut, Desa Kota Bangun Seberang dapat menjadi contoh desa yang mandiri secara ekonomi dan berdaya saing di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

“Kalau masyarakatnya mandiri, otomatis desa juga akan kuat. Itulah arah pembangunan yang sedang kami jalankan,” pungkasnya. (adv)